13May, 2013

Riset: Kepercayaan Konsumen Indonesia Tertinggi di Dunia

Promosikan Peluang Bisnis di Indonesia, Indira Abidin Kunjungi Korea

Indira_Abidin_dalam_salah_satu_lawatannya_ke_perusahaan_humas_di_KoreaJAKARTA, 13 Mei 2013 – Indonesia terbukti menjadi salah satu target paling menggiurkan di pentas bisnis dunia. Menurut hasil survei yang dirilis oleh The Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions pada awal Mei lalu, Indonesia berada di urutan teratas dalam daftar sepuluh negara dengan tingkat optimisme ekonomi tertinggi di dunia.

Dengan indeks kepercayaan konsumen mencapai 122 poin, Indonesia mengalahkan rata-rata Asia yang indeksnya mencapai 103 poin dan bahkan berada jauh di atas rata-rata dunia yang ‘hanya’ sebesar 93 poin! Menurut lembaga riset tersebut, hal ini didorong oleh optimisme Indonesia menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden di tahun 2014 dan naiknya upah minimum karyawan. Karena kuatnya kondisi domestik ini, konsumen Indonesia menjadi semakin loyal dalam berbelanja. Bahkan, timbul tren berbelanja merek-merek premium.

Hal tersebut dipaparkan Managing Director perusahaan konsultan kehumasan PT Fortune Pramana Rancang (Fortune PR) Indira Abidin dalam lawatannya ke Seoul, Korea Selatan, baru-baru ini. “Setelah Indonesia, India menempel di posisi kedua dengan indeks kepuasan konsumen sebesar 120 poin, diikuti Filipina 118 poin, Thailand 116 poin, dan Brazil 111 poin. Lima negara lain yang masuk sepuluh besar adalah Arab Saudi, Tiongkok, dan Hongkong dengan 108 poin, lalu Malaysia dan Norwegia dengan 106 poin,” jelas Indira.

Di Negeri Ginseng tersebut, Indira melakoni serangkaian agenda selama sembilan hari. Salah satunya adalah menghadiri Rapat Umum tahunan Worldcom, jaringan perusahaan public relations (PR) independen terkemuka dunia. Hadir bersama Indira dalam rapat tersebut adalah perwakilan perusahaan-perusahaan PR unggulan yang menjadi partner Worldcom dari berbagai regional di seluruh dunia, yaitu Amerika, Asia-Pasifik, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

“Seluruh peserta di rapat ini menjabat sebagai pimpinan di perusahaan mereka. Karena itu, penting untuk mempromosikan kondisi ekonomi Indonesia yang disebut-sebut sebagai salah satu yang paling kondusif di lingkup global. Potensi bisnis dan peluang-peluang kemitraan, baik di bidang PR maupun lainnya, harus dibuka lebar-lebar,” ujar Indira.

Selain menghadiri rapat Worldcom, Indira juga mempromosikan Indonesia melalui kunjungan-kunjungannya ke berbagai perusahaan komunikasi di Seoul. Dalam pertemuannya dengan para petinggi perusahaan-perusahaan itu, Indira mengungkapkan bahwa Indonesia masuk ke kategori yang sama dengan Tiongkok, India, Malaysia, Filipina, Pakistan, Thailand, dan Vietnam yang dijuluki Fast-Track Asia.

“Kategori ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang cepat, sangat siap untuk mengadopsi teknologi, dan belanja iklannya diprediksi akan tumbuh sekitar 10-11 persen per tahun mulai tahun ini sampai tahun 2015 mendatang. Sangat menggairahkan bagi kerja sama bisnis apapun,” kata perempuan yang baru saja dianugerahi gelar Indonesia Accredited Public Relations (IAPR) dari Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) ini.

Di Seoul, Indira juga sempat bertemu dengan duta besar Indonesia untuk Korea Selatan, John A. Prasetyo, dan pelopor periklanan di Korea, Senyon Kim.

Indira adalah praktisi PR terkemuka di Indonesia dan telah diundang sebagai pembicara dalam berbagai workshop, seminar, dan konferensi baik berskala nasional maupun internasional. Tahun lalu, Indira berhasil menerima penghargaan Anugerah Perempuan Indonesia 2012 untuk kategori Perusahaan Publik Bidang Jasa Periklanan. Sosok Indira juga dikenal sebagai aktivis media sosial melalui akun Twitter @indiraabidin.

Leave a Reply

%d bloggers like this: