06Jan, 2015

Telemedicine sebagai Sarana Baru dalam Komunikasi Kesehatan

rp_telemedicine-e1351178723955.jpg

Oleh : Lydia Zein

telemedicine-e1351178723955Menurut World Health Organization (WHO), jumlah rasio dokter umum di Indonesia hanya 30 dokter untuk 100.000 penduduk. Jumlah idealnya adalah 40 dokter per 100.000 penduduk. Kota-kota besar dan mereka yang tinggal di Pulau Jawa tidak akan menemui kesulitan besar saat membutuhkan tenaga atau pelayanan medis. Namun tidak bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil serta kepulauan. Komunikasi kesehatan memiliki peran yang penting untuk mengatasi masalah tersebut.
Komunikasi kesehatan dapat diartikan sebagai pemanfaatan media, teknologi komunikasi dan teknologi informasi untuk menyebarluaskan informasi kesehatan sehingga akan memudahkan rencana pembangunan kesehatan. Salah satu contoh pemanfaatannya adalah melalui telemedicine.
Sebuah organisasi nirlaba/nonprofit bernama doctorSHARE mengembangkan sebuah telemedicine. DoctorSHARE atau Yayasan Dokter Peduli terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan dan profesi yaitu dokter, farmasi, perawat, mahasiswa, ibu rumah tangga, serta wartawan. Individu-individu dalam organisasi ini memiliki visi untuk menyelamatkan nyawa dan meringankan penderitaan orang yang terjebak dalam krisis sehingga mereka dapat memulihkan kemampuan untuk membangun kembali kehidupan bermasyarakat.
Telemedicine yang mereka kembangkan adalah sebagai sebuah sarana konsultasi antara petugas medis lokal yang berada di daerah terpencil dengan dokter umum dan dokter spesialis yang ada di Jakarta. Fungsi dari alat ini adalah untuk memberi informasi serta melakukan pelayanan medis jarak jauh.

Program-program yang dilakukan oleh DoctorSHARE meliputi:
1. Therapeutic Pediatric Center (TFC). Sebuah panti yang menangani anak-anak kurang dan buruk gizi di Maluku Tenggara.
2. Kolaborasi pendidikan kesehatan dan pelayanan masalah gizi dengan Care Channels Indonesia (CCI).
3. Floating Hospital. Rumah sakit apung di atas sebuah kapal, untuk melayani wilayah-wilayah pulau terpencil yang belum terjangkau pelayanan medis.
4. Kampanye kesehatan melalui penggunaan media sosial.

Organisasi ini ingin mencoba membantu agar masyarakat dapat memperoleh pelayanan medis yang baik dengan cara petugas medis di daerah setempat berkonsultasi melalui alat telemedicine dengan dokter umum atau dokter spesialis yang ada di Jakarta. Dengan adanya alat ini maka diharapkan akan semakin banyak nyawa yang terselamatkan di wilayah-wilayah terpencil di Indonesia.

sumber gambar : http://www.rochester.edu/it/pluggedin/wp-content/uploads/2012/04/telemedicine-e1351178723955.jpg

Leave a Reply

%d bloggers like this: