28Feb, 2013

Bali Nusa Dua Convention Centre Bersiap Menjadi Pusat Sorotan Dunia Internasonal

bali_nusa2Jakarta, 7 Februari 2013 – Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah kegiatan bergengsi Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di pulau dewata, Bali, pada bulan Oktober 2013 mendatang. Perhelatan prestisius ini akan dihadiri oleh 21 kepala negara dan 24.000 delegasi dari berbagai negara di dunia. Tentu hal ini akan membuat Indonesia menjadi sorotan berbagai pasang mata dari segala penjuru dunia, sehingga penyelenggaraan conference berkelas internasional ini harus dipersiapkan sebaik mungkin. Agar conference tersebut dapat berjalan dengan sempurna dibutuhkan tempat penyelenggaraan yang berkualitas dan memenuhi standar internasional. Untuk itu, pemerintah telah mempercayakan Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), salah satu properti convention & exhibition hall bertaraf internasional yang dikelola oleh PT Nusa Dua Indonesia (NDI) yang berada dibawah holding company PT Dyandra Media International (DMI), sebagai venue penyelenggaraan conference yang diselenggarakan setiap setahun sekali ini. Hal ini tentu patut dibanggakan oleh NDI karena BNDCC kerap dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan konferensi kelas dunia yang dihadiri oleh sejumlah kepala negara. “Kami bangga BNDCC selalu dipercaya sebagai tempat untuk menyelenggarakan event-event besar berkelas internasional di Bali,” ujar Riyanthi Handayani, Direktur PT Nusa Dua Indonesia.

BNDCC sebagai salah satu venue berkualitas terbaik di Indonesia telah berpengalaman menyelenggarakan beragam conference besar, salah satu diantaranya adalah ASEAN Summit ke 19 yang dihelat pada bulan November 2011. Conference Summit ini dihadiri oleh 18 kepala negara ASEAN termasuk Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Acara tersebut berlangsung sukses dan meninggalkan kesan mendalam di mata dunia internasional akan keberadaan BNDCC sebagai venue kelas dunia yang layak dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan conference bertaraf internasional. Hal ini memberikan kebanggaan tersendiri bagi Riyanthi Handayani selaku direktur NDI dengan mengatakan, “BNDCC diinstruksikan langsung oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk digunakan sebagai venue ASEAN Summit ke 19, meskipun kala itu BNDCC masih dalam tahap pembangunan.”

Bali Nusa Dua Convention Centre, Venue dengan Reputasi Internasional

Reputasi BNDCC sebagai venue berkualitas memang telah mendunia. Berdiri diatas lahan seluas 70.000 m2, dengan convention hall seluas 5.000 m2 yang dapat menampung 5.000 peserta serta area parkir yang dapat diisi hingga 600 kendaraan, membuat BNDCC mampu menjadi venue yang digunakan untuk mendukung conference berkelas regional, nasional, hingga internasional. Venue yang dibuka pada bulan September 2011 ini juga memiliki fasilitas pendukung berupa sistem komunikasi nirkabel, sistem konferensi dan peralatan audiovisual, serta in-house food production untuk menjaga kualitas pelayanan dan standar menu masakan bagi para tamu conference.

BNDCC kini tengah mengerjakan pembangunan tahap dua yang direncanakan selesai pada bulan Maret tahun ini. Pada pembangunan tahap dua, BNDCC akan dilengkapi dengan Hotel Amaris, brand properti hotel yang jaringannya tengah dikembangkan oleh PT Graha Multi Utama, yang juga yang berada dibawah holding company PT Dyandra Media International (DMI). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan kebutuhan penginapan bagi para tamu undangan, dan para delegasi yang menghadiri konferensi tersebut. Pembangunan tahap dua BNDCC ini merupakan sinergi dalam industri Meeting, Incentives, Convention, and Exhibition (MICE) yang digeluti DMI, dimana venue penyelenggaraan dilengkapi dengan hotel sebagai bagian dari strategi integrasi untuk berkembang di Industri MICE. “Kami memilih Bali sebagai lokasi membangun BNDCC karena karakteristiknya memiliki beberapa kelebihan, diantaranya memiliki event internasional yang lebih banyak dibandingkan dengan Jakarta, serta lebih kuat dalam sektor international market. BNDCC juga berada di kawasan pariwisata yang sudah memiliki infrastruktur lengkap,” ungkap Riyanthi Handayani.

Peningkatan Kebutuhan Convention & Exhibiton Hall di Indonesia.

Keberadaan properti pendukung seperti venue serta convention & exhibition hall di luar Jakarta dan Bali terbilang masih minim, hal ini tidak sejalan dengan pertumbuhan pesat dalam industri MICE di Indonesia yang juga mempengaruhi peningkatan kebutuhan akan venue serta convention & exhibition hall dengan standar kualitas terbaik. Situasi inilah yang membuat NDI memilih kota Surabaya sebagai tempat membangun convention centre perdananya, Gramedia Expo. Mulai beroperasi pada tahun 2008, convention centre yang berlokasi di jalan Basuki Rahmat, Surabaya ini memiliki ruang pameran dan convention hall dengan luas lebih dari 4.000 m2.

Di luar pulau Jawa, NDI membuat sebuah terobosan baru dalam menjawab kebutuhan convention & exhibition hall di kota Medan. Dengan tujuan mengakomodir penyelenggaraan event atau pameran di kota Medan dan sekitarnya, maka NDI membangun Medan International Convention Centre (MICC) yang terintegrasi dengan hotel berbintang 4, Santika Dyandra Premiere Hotel. Berlokasi di pusat kota, Jl. Kapten Maulana Lubis, Medan, MICC berdiri diatas lahan seluas 4.000 m2 dan memiliki convention hall seluas 3.000 m2 yang mampu digunakan untuk menampung 5.000 pengunjung. Khusus untuk kota Medan, Riyanthi mengaku terkejut dengan perkembangan industri MICE di sana, “Ternyata setelah kita sudah mengoperasikan MICC selama satu tahun, di sana banyak sekali diadakan kegiatan conference, terutama yang berkaitan dengan medical dan pharmaceutical conference. Tak hanya itu, di sana juga banyak diadakan konser, dan dunia exhibitionnya sedang berkembang pesat.”

Proyek Prestisius PT Nusa Dua Indonesia

NDI kini tengah memulai proyek prestisius dengan membangun 2 buah convention centre berskala internasional yang berlokasi di Serpong-Tangerang, Jawa Barat dan Makassar, Sulawesi Selatan. Untuk proyek di Serpong, NDI membangun Indonesia International Expo (IIExpo), yang berdiri di atas lahan seluas 25 hektar dengan area convention & exhibition hall mencapai 150.000 m2, dan berkapasitas 200.000 orang. Tak hanya itu, proyek convention & exhibition hall yang diprediksikan akan menjadi gedung MICE terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara ini juga akan terintegrasi dengan hotel berbintang 3 dan 4, sehingga memudahkan akomodasi para peserta exhibition atau konferensi.

Wilayah Indonesia Timur juga tak luput dari perhatian NDI, hal itulah yang membuat NDI membangun proyek prestisius Santika Dyandra Makassar, yang merupakan integrasi hotel serta convention & exhibition hall terbesar di Indonesia Timur. Proyek pembangunan Santika Dyandra Makassar berdiri di atas lahan seluas 3 hektar, dengan luas bangunan mencapai 65.000 m2. Proyek ini sendiri terdiri dari Hotel Santika bintang 4 yang memiliki 22 lantai dengan dilengkapi 375 kamar dan suites, 28 meeting rooms serta convention & exhibition hall seluas 14.250 m2. Santika Dyandra Makassar yang berlokasi di jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, masuk di dalam lingkup kawasan bisnis global dan pariwisata terpadu Tanjung Bunga.

 

Tentang PT Dyandra Media International (DMI)

PT Nusa Dua Indonesia (NDI) merupakan salah satu pilar bisnis utama dari PT Dyandra Media International (DMI), perusahaan induk (holding company) yang mengelola berbagai bidang usaha Dyandra grup, yang bergerak di bidang industri MICE. Perusahaan ini pada awalnya bernama PT Dyandra Promosindo. Seiring berjalannya waktu, dengan visi menjadi sebuah perusahaan jasa terintegrasi dan penyelenggara event terbesar di Indonesia, DMI telah sukses menyelenggarakan lebih dari 500 pameran, beberapa diantaranya adalah pameran berstandar internasional seperti Indonesia International Motor Show (IIMS) dan Indonesia International Communication Conference & Expo (ICC).

Dengan misi menjadi mitra bisnis handal yang selalu memberikan hasil mengesankan serta mengusung profesionalisme dalam setiap bisnisnya, saat ini DMI merupakan pemimpin pasar dalam industri MICE Indonesia yang menguasai 80 persen pangsa pasar MICE Indonesia. DMI memiliki 4 pilar bisnis utama yaitu PT Dyandra Promosindo (DP), PT Dyamall Graha Utama (DGU), PT Nusa Dua Indonesia (NDI), dan PT Graha Multi Utama (GMU) yang menaungi 35 anak perusahaan yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia.

Sebagai bagian dari Kompas Gramedia, yang merupakan kelompok usaha media terkemuka di Indonesia, DMI telah mengembangkan 4 pilar bisnis:

(1) Professional Exhibition/ Event Organizer (PEO), Professional Convention Organizer (PCO),

(2) Exhibition & Event Support,

(3) Convention & Exhibition Hall,

(4) Hotel Industry.

Leave a Reply

%d bloggers like this: