02May, 2016

Evonik meluncurkan AQUAVI® Met-Met untuk pakan akuakultur di wilayah Asia Pasifik

evonik1_
  • Imbuhan pakan atau feed additive yang didesain khusus untuk industri akuakultur
  • Produk baru dari Evonik untuk meningkatkan efisiensi dan mendukung kelestarian akuakultur krustasea
  • Produk akan tersedia pada pertengahan tahun 2016

 

evonik230 April 2016, Surabaya, Indonesia – Evonik meluncurkan produk terbarunya AQUAVI® Met-Met untuk wilayah Asia Pasifik, dalam gelaran Asian-Pacific Aquaculture 2016 di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Produk ini adalah bentuk dipeptide yang mengandung dua molekul DL-methionine, digunakan sebagai imbuhan pakan akuakultur.

 

AQUAVI® Met-Met adalah produk pertama di dunia yang didesain khusus untuk industri akuakultur dengan tingkat kelarutan yang rendah sehingga leaching dari nutrien pakan dapat diminimalisir. Hal ini penting, terutama bagi pakan udang-udangan, mengingat jenis udang-udangan memiliki kebiasaan makan di dasar kolam, dengan cara makan dan sistem pencernaan yang berbeda, sehingga pelet pakan dan ekstrudat harus stabil di dalam air agar dipeptide dapat terurai dan methionin menjadi tersedia untuk sintesis protein di saat yang tepat.

 

“Dengan AQUAVI® Met-Met, kami memperluas jajaran produk kami di kategori asam amino untuk nutrisi hewan, dengan menyertakan produk spesial yang memberikan nilai tambah kepada pelanggan kami. Peluncuran produk ini semakin memperkuat posisi kami sebagai pemimpin pasar dan teknologi” kata Dr. Reiner Beste, Chairman, Nutrition & Care Evonik GmbH Board of Management.

evonik1_

“AQUAVI® Met-Met menawarkan solusi untuk budidaya udang dan krustasea yang efisien dari segi biaya dan berkelanjutan” kata Dr. Emmanuel Auer, Head of the Animal Nutrition Business Line, Evonik. “Asia Pasifik sebagai rumahnya akuakultur, memiliki jumlah populasi terbesar di dunia, dan dengan meningkatnya permintaan akan makanan hasil laut maka kami bisa melihat tekanan yang dirasakan sektor akuakultur untuk mengembangkan produktivitas di wilayah ini. Bagi kami, hal itu sangatlah penting.”

 

Di tahun 2015, tidak kurang dari setengah jumlah ikan, udang-udangan, dan kerang yang dikonsumsi di dunia berasal dari akuakultur. Tepung ikan sebagai bagian dari pakan dan merupakan sumber protein, adalah faktor biaya yang signifikan bagi para peternak. Suplementasi asam amino dalam pakan memungkinkan pengurangan yang signifikan atas penggunaan tepung ikan, seperti yang sudah ditunjukan Evonik kepada peternakan ikan. Selain itu, Evonik juga berkontribusi dalam memperbaiki keberlangsungan dan konservasi keanekaragaman hayati.

 

Meskipun begitu, udang dan jenis krustasea lainnya memiliki kebiasaan makan dan sistem pencernaan yang sangat berbeda dari ikan, misalnya. Dengan penggunaan AQUAVI® Met-Met, bentuk dipeptide dari DL-methionine, yang memiliki tingkat kelarutan sangat rendah, pakan formulasi bisa bertahan lebih lama di dalam air dan terurai cepat di dalam pencernaan. Seperti yang ditunjukkan dari hasil percobaan di banyak negara, AQUAVI® Met-Met terbukti dua kali lipat lebih efisien dari DL-methionine. Keunggulan ini meningkatkan efisiensi dan keberlangsungan bagi budidaya udang.

 

AQUAVI® Met-Met sudah terdaftar sebagai imbuhan pakan di banyak negara, dan masih banyak negara lagi yang akan mengikuti. Sumber metionin baru ini awalnya disediakan untuk udang dan jenis krustasea, namun saat ini efisiensinya juga sedang diuji untuk spesies lainnya.

 

Evonik mentranformasikan pengalaman lebih dari 60 tahun dalam memproduksi asam amino untuk nutrisi hewan, menjadi solusi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang di seluruh dunia. Saat ini Evonik memperluas lingkup produknya ke imbuhan pakan nutrisi inovatif selain asam amino, sehingga pelanggan dapat terus mempercayakan pada Evonik untuk semakin mengefektifkan nutrisi yang tersedia, sambil terus memberikan nilai tambah di samping mempertahankan kualitas yang konsisten. Di seluruh dunia, produk dan layanan dari Evonik adalah dan akan terus menjadi kunci untuk memproduksi makanan yang sehat serta terjangkau, dengan sumber daya alami yang lebih sedikit, serta jejak lingkungan yang lebih kecil.

 

Leave a Reply

%d bloggers like this: