06Mar, 2014

Hasil Survei Linkedin Menunjukan Bahwa Tingkat Kepuasan Kerja Yang TInggi Tidak Menjamin Loyalitas

LinkedIn_Logo– Profesional di Indonesia memiliki tingkat kepuasan kerja tertinggi di dunia

– Kompensasi dan tunjangan pekerjaan yang lebih baik merupakan faktor yang paling menarik bagi pencari kerja aktif

Jakarta, 6 Maret 2014 – LinkedIn, jaringan profesional terbesar sedunia dengan lebih dari 277 juta anggota di dunia dan lebih dari 2 juta anggota di Indonesia, hari ini mengumumkan diluncurkannya Laporan Talent Trends 2014. Laporan ini memberikan wawasan tentang sikap dari para profesional terhadap pencarian kerja, kepuasan kerja, dan evaluasi karier.  

Lebih dari 18.000 profesional di 26 negara, termasuk lebih dari 570 profesional di Indonesia, menjadi koresponden dalam survei ini. 

Hasil survei menunjukkan bahwa kandidat aktif maupun pasif di Indonesia adalah profesional yang memiliki tingkat kepuasan kerja tertinggi di dunia. Sebanyak 84% profesional di Indonesia mengatakan bahwa mereka puas dengan pekerjaan mereka saat ini. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata dunia (72%), dan negara seperti Swedia (83%), Norwegia (81%), Hongkong (67%), Italia (67%), Jepang (65%), serta Turki (63%).

link 11

Dari data yang terungkap dalam laporan ini, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan oleh penyedia kerja. 54% profesional di Indonesia menyatakan bahwa mereka cukup puas dengan pekerjaan mereka saat ini, yang berarti masih ada kesempatan untuk meningkatkan kepuasan kerja. Juga perlu untuk diketahui bahwa 29% profesional di Indonesia adalah kandidat aktif (orang yang sedang mencari kerja secara aktif).  

Laporan ini juga menunjukkan bahwa kandidat pasif tidak hanya diam saja seperti yang dibayangkan oleh penyedia kerja. Indonesia memiliki tingkat kandidat pasif yang ‘approachable’ (profesional yang tidak secara aktif mencari pekerjaan, tetapi mau menerima dan mempertimbangkan pekerjaan baru jika ada perekrut yang menawarkan) jauh lebih tinggi (61%) jika dibandingkan dengan yang ‘sangat pasif’ (10%) (profesional yang sangat menyukai pekerjaan mereka dan tidak tertarik untuk pindah pekerjaan). Dalam hal ini, persentase Indonesia berada di bawah rata-rata dunia, yaitu kandidat pasif sebesar 45% dan ‘sangat pasif’ sebesar 16%. Grafik di bawah menampilkan rincian tentang kandidat pasif dan aktif di Indonesia:

link 2

Setelah digali lebih dalam, hasil survei mengungkapkan data yang mengejutkan. Kandidat aktif di Indonesia, sama halnya dengan kandidat aktif di dunia, memiliki tingkat ketidakpuasan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kandidat pasif, masing-masing sebesar 9% vs 2% (di Indonesia) and 28% vs 8% (di dunia). Hal yang mengejutkan adalah meskipun persentase kandidat aktif (77%) yang puas dengan pekerjaan mereka cukup tinggi, kepuasan kerja tidak menghentikan mereka untuk tetap aktif dalam mencari pekerjaan baru.

link 3

Tingkat kepuasan kerja di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia, tetapi tidak menjamin kesetiaan karyawan terhadap perusahaan. Dengan menawarkan karier yang lebih baik, penyedia kerja mampu menarik perhatian profesional di Indonesia.

Motivasi terkuat bagi profesional di Indonesia untuk pindah kerja:

Kandidat Aktif vs Kandidat Pasif

Kandidat Aktif Kandidat Pasif
  1. Kompensasi dan tunjangan pekerjaan yang lebih tinggi (44%)
  2. Pekerjaan yang lebih menantang (28%)
  3. Perusahaan dengan kualitas yang lebih baik (25%)

 

  1. Kompensasi dan tunjangan pekerjaan yang jauh lebih tinggi (48%)
  2. Keseimbangan antara kehidupan profesional dan personal yang lebih baik (40%)
  3. Kesempatan yang lebih baik untuk meningkatkan karier (23%)

Di sisi lain, laporan ini juga mengungkapkan penyebab utama untuk berpindah pekerjaan. Kandidat aktif di Indonesia menyatakan bahwa ‘hubungan’ (relationship) adalah penyebab utama. Pernyataan ‘Hubungan buruk dengan manajer.’ dan ‘Tidak menyukai rekan kerja’ mendapatkan suara terbanyak. Sementara itu, bagi kandidat pasif di Indonesia, penyebab utama untuk mendapatkan pekerjaan baru adalah jabatan dan lokasi kantor yang lebih terjangkau, dan hal ini serupa seperti yang diungkapkan oleh kandidat aktif maupun pasif di dunia.  

Profesional dari seluruh negara yang disurvei, mengungkapkan bahwa reputasi perusahaan merupakan faktor terpenting dalam memilih pekerjaan; mereka mempertimbangkan apakah perusahaan tersebut merupakan tempat yang baik untuk bekerja. Sebanyak 44% profesional di Indonesia setuju akan hal ini.

Hasil survei menunjukkan berbagai hal yang dilakukan oleh profesional untuk tetap unggul dalam karier mereka, serta kebiasaan dalam megelola karier secara berkelanjutan. Setiap bulannya, kandidat aktif maupun pasif terlibat dalam suatu aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan karier mereka.  

Faktanya, sebanyak 48% profesional di Indonesia rajin memperbarui resume dan profil profesional mereka. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata dunia (46%). Selain itu, sebanyak 48% profesional di Indonesia memiliki aktivitas yang tinggi dengan jaringan profesionalnya – angka ini sedikit di atas rata-rata dunia (47%). Fakta menarik yang juga diungkap adalah banyak head-hunter yang menyadari bahwa profesional di Indonesia terbuka dalam menerima dan mempertimbangkan pekerjaan baru – sebanyak 48% profesional di Indonesia melaporkan bahwa mereka dihubungi oleh perekrut dalam waktu satu bulan terakhir- Angka ini merupakan angka tertinggi kedua di Asia tenggara, berada di bawah Singapura (52%) dan di atas Malaysia (44%)  

Untuk informasi lebih lanjut dan tips-tips untuk mendapatkan kandidat terbaik dan mendekati kandidat potensial, kunjungi LinkedIn untuk mendapatkan laporan Talent Trends 2014.  

Leave a Reply

%d bloggers like this: