13Mar, 2014

Love Mangrove, Save Water

tupperware women for mangrove - fun walk 2014 - 3Krisis air bersih merupakan isu global yang perlu mendapat perhatian khusus. Ketersediaannya semakin berkurang dari hari ke hari dan mulai sulit diperoleh, padahal air bersih adalah salah satu zat yang paling dibutuhkan dalam aktivitas sehari-hari dan tubuh manusia. Minimnya air yang layak konsumsi perlahan-lahan akan mempengaruhi kesehatan manusia.

Jakarta, 13 Maret 2014 – Masalah air bersih bukan hanya menjadi masalah di Jakarta ataupun di kota-kota besar lainnya di Indonesia tapi juga sudah merupakan masalah dunia. Sumber air tawar yang tercemar limbah, polusi, sampah dan juga intrusi air laut menjadi sebagian dari penyebab masalah tersebut.

Tupperware Indonesia menyadari persoalan krisis air bersih sebagai isu global yang perlu mendapat perhatian khusus. Pada dekade 1980-an Indonesia masih termasuk negara yang memiliki ketahanan air yang baik. Namun kini, Indonesia telah memasuki era perebutan air bersih sebagai sumber kehidupan yang mengharuskan adanya usaha sinergis antara berbagai pihak untuk menjaga ketahanan air di Indonesia. Ketersedian air bersih semakin berkurang dari hari ke hari dan minimnya air yang layak konsumsi perlahan-lahan akan mempengaruhi kesehatan manusia.    

Masalah tersebut di atas dan memperingati Hari Air Dunia yang jatuh pada tanggal 23 Maret yang merupakan latar belakang Tupperware Indonesia, sebagai pelaku industri selalu memberikan kontribusi nyata terhadap lingkungan dan masyarakat. Tahun 2013 bekerjasama dengan WWF Indonesia mendedikasikan 10.000 pohon mangrove untuk ditanam di Muara Gembong, Bekasi Jawa Barat dan Lam Ujung, Aceh Besar. Selain itu pada tahun yang sama Tupperware Indonesia melakukan penanaman 1.600 mangrove di Pantai Indah Kapuk, Jakarta.  

Dan pada 2014 ini dengan aksi nyata pula, bersama-sama dengan Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara (GPTP) yang dipimpin oleh ibu Erna Witoelar dan WWF (World Wildlife Fund) menyelenggarakan “Tupperware Women For Mangrove – Fun Walk 2014” dan “Penanaman Mangrove di Pantai Muara Gembong Bekasi”.  

Selain mengurangi penggunaan air minum dalam kemasan sekali pakai, ada beberapa hal lain yang bisa dilakukan untuk menjaga ketersediaan air bersih di Jakarta, antara lain penanaman tumbuhan bakau. Tanaman bakau adalah tanaman unik yang memiliki banyak manfaat untuk lingkungan hidup. Selain melindungi pantai dan tebing sungai dari erosi dan abrasi, bakau berfungsi sebagai penahan dan pengolah bahan-bahan limbah hasil pencemaran. Berdasarkan data Direktorat Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, pada tahun 1999 luas wilayah hutan bakau di Indonesia masih berkisar 8,6 juta hektar. Namun hingga 2005, mengalami penurunan hingga 5,58 juta hektar atau sekitar 64 persen. Saat ini diprediksi hutan bakau yang masih tersisa tinggal 3,6 juta hektar.  

Hal ini diamini oleh Murniwati Harahap, aktivis pemulihan hutan bakau yang juga merupakan salah satu wanita SheCAN!, “Selama 13 tahun terakhir, saya melihat bagaimana pembangunan kota Jakarta yang semakin agresif menyebabkan erosi dan abrasi di Pantai Utara Jakarta. Berangkat dari keprihatinan inilah saya mendedikasikan diri untuk mengupayakan pelestarian hutan di kawasan Pantai Utara Jakarta. Komitmen Tupperware Indonesia untuk penanaman bakau dalam rangka World Water Day 2014 patut menjadi contoh bagi pelaku bisnis lain dalam menjaga kelestarian alam dan ketersediaan air bersih di kota-kota besar di Indonesia, khususnya Jakarta.”  

WOMAN FOR MANGROVE FUNWALK  

Sebagai rangkaian acara Hari Air Sedunia 2014, Tupperware Indonesia juga akan mengadakan kegiatan jalan sehat khusus wanita, yang diberikan judul “Woman for Mangrove” pada tanggal 23 Maret 2014 mendatang. Kegiatan jalan sehat ini ditargetkan akan diikuti oleh lebih dari 5.000 wanita. Rute yang akan dilalui dimulai dari Plaza Selatan Senayan – Sudirman – Semanggi – Sudirman dan kembali lagi ke Plaza Selatan Senayan.  

Jumlah peserta yang akan turut serta dalam kegiatan jalan sehat “Woman for Mangrove” ini akan menentukan jumlah tanaman bakau yang akan disumbangkan oleh pihak Tupperware Indonesia. Untuk setiap peserta yang ikut pada kegiatan jalan sehat “Woman for Mangrove” ini, Tupperware Indonesia akan menyumbang satu pohon bakau. Setelah jalan sehat “Woman for Mangrove”, Tupperware Indonesia akan menyerahkan secara simbolis tanaman bakau kepada WWF, disaksikan oleh Menteri Pemberdayaan Wanita Linda Amaliasari Gumelar dan Ketua GPTP Erna Witoelar. Penanaman bakau rencananya akan dilaksanakan di Muara Gembong Bekasi, Jawa Barat bersama dengan WWF pada bulan April mendatang.

PT. Tupperware Indonesia

Tupperware Corporation yang berpusat di Orlando Amerika Serikat adalah perusahaan multinasional yang memproduksi serta memasarkan produk plastik berkualitas untuk keperluan rumah tangga. Melalui sistem penjualan langsung (direct selling), Tupperware berkembang dan berada di lebih dari 100 negara.  Di banyak Negara, di antara perusahaan direct selling lain, Tupperware berhasil menempati ranking atas.

Berkat penemuannya yang gemilang tahun 1937 di Amerika & dikembangkan tahun 1946, Earl Tupper melahirkan berbagai produk innovatif bermerek Tupperware. Kehadirannya mempermudah dan memperindah kehidupan para ibu rumah tangga di Amerika.

Secara resmi Tupperware dipasarkan di Indonesia tahun 1991. Kini Tupperware Indonesia sudah memiliki 73 distributor resmi yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia.    

Didukung lebih hampir 200.000 tenaga penjual independen, produk Tupperware berhasil menembus berbagai kalangan. Pelatihan dan bimbingan yang diberikan merupakan bekal untuk menjadi tenaga penjual yang tangguh. Meski terdiri dari berbagai latar belakang ekonomi dan pendidikan, namun ada satu persamaannya yaitu bisa menyisihkan waktu untuk keluarga, sekaligus memiliki karir dan penghasilan yang sangat memuaskan.

Leave a Reply

%d bloggers like this: