26Jul, 2013

Singapore International Foundation Meluncurkan Program Pelatihan untuk Guru Pendidikan Khusus

SIFMedan, 23 JulI 2013 – Singapore International Foundation (SIF) telah meluncurkan sebuah proyek 2 tahun pelatihan terapi okupasi dan wicara bagi guru pendidikan khusus di Medan, Indonesia – dalam upaya untuk memungkinkan mereka memenuhi kebutuhan belajar khusus dari siswa mereka. Proyek Relawan Spesialis (Pendidikan Kebutuhan Khusus) SIF ini, yang bekerja sama dengan sekolah luar biasa Yayasan Abdi Kasih (YADIKA) yang berada di Medan, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru yang memberikan program pendidikan khusus bagi anak dengan kondisi seperti autisme, Down’s syndrome dan keterbelakangan mental.

Menurut sensus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 2010, diperkirakan hanya 100.000 anak atau sekitar 30% dari anak-anak berkebutuhan khusus yang berusia 5 – 18 tahun yang terdaftar dalam sekolah inklusif tempat mereka belajar bersama siswa reguler atau sekolah khusus dengan kurikulum yang disesuaikan dengan berbagai ketidakmampuan dalam belajar. Banyak sekolah-sekolah khusus, yang membentuk 40% dari sistem pendidikan khusus, dijalankan oleh yayasan nirlaba seperti Yadika. Tantangan yang biasa dihadapi oleh sekolah-sekolah ini adalah kurangnya guru yang terlatih yang dapat mengajar program pendidikan khusus – diperkirakan 16.000 guru untuk setidaknya 300.000 anak teridentifikasi dengan kebutuhan khusus.

Selama dua tahun ke depan, tim-tim spesialis dari Singapore International Volunteers (SIVs) akan melatih tim inti dari guru-guru Yadika untuk menangani kesulitan perilaku dan wicara pada Anak Berkebutuhan Khusus dan menyediakan lingkungan belajar yang kondusif bagi mereka (untuk daftar lengkap mengenai topik dan hasil pelatihan, silakan lihat Lampiran A).

Para relawan spesialis merupakan terapis okupasi dan wicara dari Asosiasi Terapis Okupasi Singapura dan KK Women’s and Children’s Hospital Singapura, yang memberikan perawatan bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Singapura. Sebuah tim yang terdiri dari terapis okupasi berada di Medan dari tanggal 22-23 Juli untuk memberikan pelatihan terapi okupasi pertama. Joanne Lin, Senior Manager untuk International Volunteerism SIF, menjelaskan motivasi di balik proyek ini, “Sekolah luar biasa berbasis masyarakat seperti YADIKA memainkan peran penting dalam memastikan bahwa semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan.

Oleh karena itu, pelatihan Relawan Spesialis akan berfokus pada pengembangan kelompok guru pendidikan khusus, melengkapi mereka dengan teknik terapi yang memberikan kesempatan belajar yang lebih baik bagi para siswa mereka. Tim relawan Singapura melihat ingin bekerja sama dengan para guru dan memberdayakan mereka untuk membuat perbedaan dalam kehidupan siswa mereka – menuju ke kemandirian, kecil atau besar.”

Yustinus Sukisno, Kepala Sekolah YADIKA, kata, “Kami merasakan manfaat positif dari transfer of knowledge yang selama ini terjalin bersama SIF. Salah satunya, Yayasan Abdi Kasih (YADIKA) yang telah berkolaborasi dengan SIF selama 20 tahun. Tujuan utama kolaborasi ini untuk memajukan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus, dengan kriteria keterbelakangan mental dan autis. Manfaat yang kami terima, tidak hanya bagi para siswa, tapi bagi para guru, sehingga guru mempunyai tambahan ilmu pendidikan khusus sebagai bekal dalam mengatasi kesulitan mengajar dan untuk mengembangkan metode-metode pembelajaran bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Lebih jauh lagi para guru bisa mengenal lebih dalam, mengenai apa dan siapa anak berkebutuhan khusus tersebut, makin profesional dalam bidangnya”.

 

Tentang Singapore International Foundation

SIF bertujuan untuk membuat dunia lebih baik. Kami membangun hubungan yang kuat antara Singapura dan masyarakat dunia, dan memanfaatkan persahabatan ini untuk memperbaiki kehidupan dan berdampak pada perubahan yang positif. Pekerjaan kami berpusat pada kepercayaan bahwa interaksi lintas budaya dapat memberikan wawasan yang memperkuat pemahaman. Pertukaran ini mengilhami tindakan dan memungkinkan kolaborasi untuk kebaikan.

Program kami membuat orang secara bersama-sama untuk berbagi ide, ketrampilan dan sumberd aya di area-area seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan, seni dan budaya, mata pencaharian dan bisnis. Kami melakukan ini karena kami percaya bahwa kita semua bisa, dan seharusnya, melakukan bagian kami untuk membangun dunia yang lebih baik, sesuatu yang kami impikan sebagai kedamaian, keutuhan, dan menawarkan kesempatan untuk semua orang.

 

Tentang Yayasan Abdi Kasih (Yadika)

Yayasan Abdi Kasih yang berdiri tahun 1976, merupakan yayasan nirlaba yang bertujuan untuk mendidik orang-orang berkebutuhan khusus, sehingga mereka bisa mandiri sesuai dengan kemampuannya.  Pada awalnya,Yayasan ini mendirikan lembaga pendidikan formal yaitu: AKADEMI GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA ( AGPLB). Pada tahun 1979, Pendidikan ini ditutup dan selanjutnya pada tahun yang sama mendirikan SEKOLAH LUAR BIASA CACAT MENTAL (SLB-C) tingkat TK dan Dasar.

Dalam operasionalnya Sekolah Luar Biasa ini banyak mendapat dukungan dari Pemerintah melalui Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan masyarakat, serta lembaga-lembaga LSM yang bergerak pada pendidikan dan bidang-bidang sosial, baik lokal maupun internasional. Pada tahun 1987, Yayasan ini membangun gedung sekolah dan asrama yang lokasinya di pinggiran kota yaitu di daerah Martubung.

Hal ini dilakukan seiring dengan semakinb ertambahnya anak-anak cacat yang bersekolah pada pendidikan SLB-C Abdi Kasih.Sampai saat ini kita mempunyai Gedung Sekolah (ada ruang belajar, ruang ketrampilan, ruang perpustakaan,ruang bermain, kantor dan ruang guru, serta dapurumum), Gedung Olah Raga, rumah tempat tinggal anak-anak, rumah tempat tinggal kepala sekolah. Jenjang Pendidikan yang ada saat ini adalah:  Kelompok autis tingkat persiapan, Paud 1, Paud 2, Dasar 1, Dasar 2  (Tuna Grahita kemampuan sedang)Paud 1, Paud 2, Dasar 1 s/d Dasar 6, SMPLB 1 s/d 3, SMALB 1 s/d 3 (Tuna Grahitaringan) Kelompok PraKarya Khusus (Tuna Grahita Kemampuan sedang dewasa). Tenaga pendidik yang ada saat ini berjumlah 18 orang.

Leave a Reply

%d bloggers like this: