20Aug, 2015

Survei Terbaru F5 Networks Mengungkap Tren Peningkatan Penerapan Hybrid di Perusahaan Asia Pasifik

Menanggapi tren tersebut, F5 Networks meluncurkan F5® BIG-IP 12.0 untuk memberikan dukungan lebih dalam mendukung penerapan sistem IT on-premise maupun off-premise

F5 Jakarta, 20 Agustus 2015 F5 Networks (NASDAQ: FFIV) hari ini mengumumkan hasil temuan dari survei ‘The State of Application Delivery in APAC 2015’, yang baru-baru ini dilaksanakan oleh perusahaan. Survei tersebut mengungkap bahwa berbagai macam aplikasi perusahaan kini mulai dipindahkan ke cloud, seiring dengan kian banyaknya perusahaan yang menganut filosofi “cloud-first”. Survei yang diikuti 3.266 responden – terdiri dari para pembuat keputusan dalam bidang IT di wilayah APAC (Asia Pasifik) – ini juga menggali informasi mengenai application service yang sudah dan akan mereka terapkan di dalam sistem IT perusahaan mereka.

Lebih lanjut lagi, studi tersebut mengungkap bahwa penggunaan aplikasi di perusahaan di wilayah Asia Pasifik semakin populer, dan tren ini tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Hampir separuh responden (45%) kini menjalankan 1-200 aplikasi, sementara 10% dari responden telah menjalankan lebih dari 3.000 aplikasi di dalam perusahaan. Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa setidaknya 41% pengambil keputusan di bidang IT perusahaan mengatakan bahwa hampir seperempat (24%) dari jumlah aplikasi yang terdapat di sistem perusahaan mereka saat ini sedang dipertimbangkan untuk dipindah ke cloud pada tahun 2016 mendatang. Sementara hampir seperempat dari responden lainnya mengatakan bahwa 25%-50% aplikasi akan dipindahkan ke cloud pada tahun 2016.

“Seiring dengan semakin krusialnya peran aplikasi di dalam strategi bisnis, perusahaan menginginkan penerapan berbasis cloud mereka sebaik atau bahkan lebih dari dari model penerapan sebelumnya (on-premise). Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat ketergantungan perusahaan pada aplikasi untuk mendorong keterlibatan konsumen, produktivitas karyawan, hingga pendapatan mereka ,” ujar Emmanuel Bonnassie, Senior Vice President, Asia Pacific, F5 Networks.

“Melihat peran aplikasi yang semakin krusial di dalam strategi bisnis, semakin banyak perusahaan berusaha meyakinkan diri mereka untuk mempercayakan cloud sebagai basis penerapan aplikasi selayaknya on-premise. ujar Emmanuel Bonnassie, Senior Vice President, Asia Pacific, F5 Networks.

Lanjut Emmanuel, “Faktanya, tingkat ketergantungan perusahaan terhadap aplikasi untuk mendorong keterlibatan konsumen, produktivitas karyawan, hingga pendapatan mereka semakin meningkat. Survei yang kami lakukan baru-baru ini mengungkap bahwa responden melihat ‘Mobile Applications’ dan ‘Big Data Analytics’ merupakan tren yang lebih berpengaruh terhadap strategi perusahaan mereka ketimbang ‘Internet of Things’. Selain itu, survei juga mengungkap meningkatnya adopsi penerapan ekosistem hybrid – yang mengkombinasikan berbagai solusi offline dan online – di kalangan perusahaan di wilayah Asia Pasifik.”

 Tantangan dalam mengadposi hybrid cloud

Meskipun popularitas hybrid cloud meningkat, 29% responden menganggap tingkat adopsinya masih lambat. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan mereka dalam mengenali pengaturan pengelolaan identitas dan akses yang komprehensif. Lebih lanjut, 35% responden mengakui bahwa mereka minim pemahaman untuk tahu kapan saat yang tepat untuk menerapkan cloud publik ataupun privat.

Keamanan aplikasi adalah prioritas utama

Hal yang juga turut diungkap dalam survei adalah keamanan menjadi prioritas utama bagi perusahaan di wilayah Asia Pasifik dalam menerapkan cloud di perusahaan. Keamanan bahkan melampaui pentingnya ketersediaan dan kinerja aplikasi. Faktanya, 42% responden percaya bahwa keamanan merupakan kekhawatiran utama perusahaan ketika menerapkan aplikasi. Namun yang mengkhawatirkan adalah lebih dari seperempat responden belum memiliki rencana untuk menerapkan application service ‘DDoS protection’. Dari temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa banyak perusahaan di wilayah Asia Pasifik yang masih belum dapat mengenali jenis serangan yang secara signifikan dapat mengancam jalannya bisnis mereka, karena DDoS merupakan serangan yang mengeksploitasi aplikasi melalui identitas / akses.

 PELUNCURAN BIG-IP® 12.0

Dalam menjawab kebutuhan perusahaan untuk menerapkan application service di ekosistem cloud, F5 mengumumkan versi terbaru dari platform BIG-IP®. Pembaruan tersebut akan memperluas manfaat layanan hybrid dari F5, serta secara signifikan mampu meningkatkan kelincahan, keamanan, dan kinerja sistem IT perusahaan dalam menerapkan aplikasi cloud. Versi terbaru yang dinamakan BIG-IP® 12.0 ini menyediakan keunggulan application delivery services fabric dari F5, yang memperluas manfaat dari F5 Synthesis, guna mendukung proses penerapan cloud dan hybrid yang lebih baik.

Beberapa fitur dan kemampuan terbaru yang ditawarkan BIG-IP 12.0 adalah:

  • Menggabungkan kemampuan hardware, software, dan pengelolaan layanan sumber daya untuk mewujudkan sistem IT yang bekerja secara efisien dan hemat biaya. Fitur ini memungkinkan pelanggan untuk mampu mengalihdayakan beban kerja ke ekosistem cloud sesuai kebutuhan dan menggabungkan teknologi, seperti HTTP/2, dengan tetap mempertahankan visibilitas, keamanan, serta kontrol yang sama yang ditawarkan oleh infrastruktur tradisional.
  • Memberikan dukungan penuh bagi pelanggan untuk menerapkan arsitektur IT cloud maupun hybrid. Ini dimungkinkan dengan solusi BIG-IP Virtual Edition yang akan tersedia melalui Azure Marketplace – Pada awalnya, semua modul software BIG-IP akan tersedia di Azure melalui model lisensi Good, Better, Best dari F5 di dalam konfigurasi “bring your own license” (BYOL), dengan opsi 25 M, 200 M, dan 1 G.
  • Menyediakan keandalan akses yang terpercaya di berbagai tipe ekosistem IT dengan SSO – F5 memperluas kemampuan authentication, authorization, dan accounting (AAA) ke dalam aplikasi berbasis cloud, berbasis web, dan virtual, sambil di saat yang bersamaan menyertakan fungsi federated identity. F5 menyediakan tingkat skalabilitas yang 5x lebih tinggi dibanding vendor lain dalam hal pengaturan aplikasi dan pengelolaan identitas. Sebagai tambahan, F5 adalah satu-satunya vendor penyedia akses terkemuka yang mampu memperluas single sign-on (via SAML) ke aplikasi client-based dan ekosistem browser-less lain seperti Microsoft Office 365.
  • Menyediakan perlindungan keamanan tingkat tinggi dengan DDoS Vector Spectrum terbesar dan visibilitas ke dalam serangan – Dengan BIG-IP 12.0, F5 menawarkan platform mitigasi yang mampu menyediakan perlindungan terhadap aplikasi perusahaan – yang tersebar di lintas platform dan ekosistem, baik on-premise, cloud, maupun hybrid – dari ancaman serangan DDoS yang canggih dan bervolume tinggi. F5 juga membantu perusahaan untuk memperkuat posisi dan kelincahan sistem keamanan dengan memberikan visibilitas yang lebih mendalam dengan tampilan yang sederhana namun merangkum seluruh detail serangan.
  • Memastikan peningkatan kemampuan SSL demi menghadirkan keamanan yang komprehensif – Penggunaan SSL di perusahaan semakin meningkat seiring dengan banyaknya tim IT perusahaan yang menggunakan pendekatan “encrypt everything”. Selain menyediakan enkripsi SSL yang inovatif dan terintegrasi, BIG-IP juga memberikan visibilitas dalam mengelola sertifikat dan kunci keamanan baik yang diterapkan secara fisik, virtual, dan cloud – semuanya dilakukan tanpa ada hal yang luput dari penglihatan sistem keamanan ataupun menurunkan kinerja solusi yang ditawarkan vendor lain.

Arsitektur F5 yang mudah diubahsuai dan diperluas sesuai kebutuhan, serta ekosistem mitra teknologi yang terus berkembang, membuat application service yang ditawarkan F5 dapat diterapkan di ekosistem cloud dan lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk memanfaatkan cloud dan hybrid. Hal ini dimungkinkan berkat arsitektur F5 yang mampu menjawab tantangan tren IT terbaru; seperti SDN, NFV, serta penawaran sistem yang terkonvergensi. Software BIG-IP version 12.0 akan tersedia mulai September 2015, selain itu BIG-IP Virtual Edition juga akan mulai tersedia di Azure Marketplace sekitar bulan Oktober 2015. Silahkan menghubungi kantor penjualan F5 terdekat untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang ketersediaan solusi dan teknologi yang disebutkan dalam rilis ini.

TENTANG F5

F5 (NASDAQ: FFIV) menyediakan berbagai solusi bagi sebuah ekosistem aplikasi. F5 membantu perusahaan untuk mengukur penerapan cloud, data center, telekomunikasi, dan software defined networking (SDN) dengan tanpa hambatan, sehingga dapat menyediakan berbagai aplikasi bagi siapapun, kapanpun, dan di manapun. Solusi-solusi dari F5 memperluas cakupan IT melalui framework yang terbuka, dapat dikembangkan, serta sebuah ekosistem yang kaya akan teknologi-teknologi terkemuka dan vendor data center orchestration. Dengan metode pendekatan ini, para pelanggan akan memiliki keleluasaan untuk dapat mengembangkan model infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan mereka dari waktu ke waktu. Berbagai perusahaan, penyedia jasa layanan, lembaga pemerintahan, serta brand konsumen terbesar di dunia mengandalkan solusi-solusi dari F5 untuk tetap dapat unggul melampaui tren-tren terbaru dalam bidang cloud, keamanan, dan mobilitas. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, kunjungi f5.com.

Selain mengunjungi website F5, Anda juga dapat follow Twitter @F5NetworksAPJ serta mengunjungi laman Facebook dan LinkedIn kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang perusahaan, mitra-mitra serta teknologi kami.

F5, BIG-IP, dan F5 Synthesis merupakan merek dagang dan layanan dari F5 Networks, Inc., di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Seluruh nama produk dan perusahaan lainnya yang tertulis di dalam sini mungkin merupakan merek dagang dari pemiliknya masing-masing.

Siaran Pers ini berisi pernyataan yang menyangkut perkiraan ke depan yang berhubungan dengan peristiwa di masa yang akan datang dan kinerja finansial yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pernyataan-pernyataan ini mengidentifikasikan informasi prospektif dan mengandung kata-kata antara lain “mengharapkan”, “rencana”, “antisipasi”, “menduga”, “memperkirakan”, “meramalkan”, “memproyeksikan”, “kemungkinan”, “sepertinya”, ataupun kata-kata negatif dan perbandingan. Pernyataan-pernyataan ini merupakan prediksi dan bisa menyebabkan hasil aktual menjadi berbeda secara materiil dari yang diharapkan oleh pernyataan-pernyataan yang menyangkut perkiraan ke depan, yang didasarkan pada sejumlah faktor termasuk yang diidentifikasi dari pengajuan yang dilakukan oleh perusahaan dengan SEC.

 

Leave a Reply

%d bloggers like this: