12Sep, 2014

Tips Pintar Menikmati Makanan Berdaging bagi Diabetis Saat Idul Adha

Waspada Sindroma Metabolik

  • Sindroma Metabolik adalah kumpulan gangguan metabolisme dari diabetes yang dapat dideteksi dari adanya gangguan parameter lemak, kalori dan parameter terkait lainnya.
  • Sindroma Metabolik terdiri atas kumpulan gangguan metabolisme sebagai berikut:
      • Obesitas di perut (obesitas dengan lingkar pinggang melebihi normal)
      • Kadar lemak trigliserida tinggi (trigliserida adalah lemak santan)
      • Kadar lemak HDL rendah (lemak baik)
      • Tekanan darah tinggi
      • Kadar glukosa puasa tinggi
      • Gangguan metabolik lainnya
  • Seorang diabetisi yang mempunyai obesitas di perut dan  minimum 2 gangguan metabolik lainnya, maka sudah dapat dinyatakan terkena sindroma metabolik.
  • Pada awalnya sindroma metabolik berkaitan dengan semakin parahnya resistensi insulin, yaitu pintu sel semakin resisten (tidak bisa ditempeli kunci, yaitu insulin), sehingga pintu sel tidak bisa dibuka. Dengan demikian glukosa tidak bisa masuk ke sel tubuh, dan glukosa menumpuk dalam aliran darah. Akibatnya dibutuhkan produksi insulin semakin banyak untuk membuka pintu sel. Namun yang terjadi adalah dampak buruknya, termasuk meningkatnya kadar lemak trigliserida.
  • Jika diabetisi sudah terkena sindroma metabolik, maka diabetisi berisiko terkena tambahan penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya.
  • Tiga komponen utama dari lemak:
    • Trigliserida (lemak bersumber nabati)
      • Lemak trigliserida merupakan lemak bersumber nabati, misalnya santan dan kelebihan nasi/ karbohidrat.
      • Jika makan dengan kalori (karbohidrat) berlebih maka tubuh akan mengubah kelebihan karbohidrat menjadi lemak trigliserida sebagai cadangan energi.
      • Kadar trigliserida normal adalah <150 mg/dL. Jika kadar trigliserida meninggi akan menimbulkan resiko penyakit jantung dan stroke.
      • Sumber makanan dengan kadar trigliserida tinggi sehingga perlu dibatasi oleh diabetisi adalah:
  • Santan
  • Karbohidrat sederhana (yang manis) atau dengan indeks glikemik tinggi (yang sudah digiling atau berbentuk tepung/ butiran halus/ adonan), misalnya gula pasir, bubur , sirup, juice. Oleh karena itu batasi konsumsi gula maksimum 8 % dari total kalori.
    • Faktor yang menurunkan trigliserida sehingga perlu ditingkatkan oleh diabetisi adalah:
  • Makanan dengan kandungan asam lemak omega (lemak tak jenuh bersumber ikan, dll)
  • Kedelai
  • Kacang-kacangan (hati-hati pada orang dengan asam urat tinggi)
  • Aktivitas fisik/ olah raga
  • Kolesterol total dan kolesterol LDL (lemak jahat bersumber hewani)
    • LDL (low-density lipoprotein) merupakan kolesterol lipoprotein berkerapatan rendah. Lama-kelamaan kolesterol LDL bersama bahan lain akan menumpuk di pembuluh darah dan menyebabkan plak. Plak yang terbentuk dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang berakibat terjadinya serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu LDL disebut juga sebagai “kolesterol jahat”.
  • Kadar normal dari kolesterol LDL adalah <100mg/dL
  • Kolesterol HDL (lemak baik bersumber aktivitas fisik)
    • Faktor yang menaikkan kolesterol HDL sehingga perlu ditingkatkan diabetisi:
      • Kolesterol HDL merupakan lemak baik bersumber aktifitas fisik/ olah raga. Jika anda rajin bergerak/ berolah raga, maka HDL kolesterol anda akan meningkat dan akan melindungi jantung anda dari penyakit jantung coroner. 
      • HDL berfungsi untuk melawan kolesterol jahat. Kadar normal dari kolesterol HDL pada pria adalah >40 mg/dL pada pria, dan >50 mg/dL pada wanita. 
      • Apabila kolesterol HDL Anda rendah, maka risiko terserang penyakit jantung akan meningkat.
      • Faktor yang menurunkan kolesterol HDL sehingga perlu dikurangi/ dihindari diabetisi:
      • Merokok
      • Makanan yang mengandung asam lemak trans (lemak buatan setengah jenuh/ setengah padat) misalnya margarin.
      • Makanan yang mengandung lemak tak jenuh ( lemak cair ) misalnya alpukat, kacang-kacangan
  • Tips menikmati makanan berdaging bagi diabetisi

Berikut ini beberapa tips untuk menjaga kadar trigliserida dan kolesterol HDL:

  • Batasi kalori
    • Turunkan berat badan sekitar 5-10% bagi diabetisi yang berat badannya berlebih.
    • Dengan cara menghitung jumlah kalori makanan yang Anda konsumsi. Untuk menghindari kegagalan, maka metoda ini perlu dikombinasi dengan metoda lainnya yang dapat membantu Anda membatasi kalori yaitu alat swa-monitoring glukosa darah (SMGD). Jika Anda seorang diabetesi dan kalori Anda berlebih, maka hasil tes glukosa dua jam setelah makan Anda akan melebihi normal.
    • Pilihlah alat swa-monitoring glukosa darah (SMGD) yang smart & simple, yaitu alat yang akurat dalam mengukur kadar gula darah dan mudah digunakan serta dapat merekam hasil glukosa setelah makan (post-meal).
  • Meningkatkan aktivitas fisik.
    • Untuk diabetisi dengan terapi insulin atau obat yang  beresiko glukosa rendah (hipoglikemia) maka lakukanlah swa-monitoring glukosa darah (SMGD), 30 menit sebelum aktivitas, dan diulang tiap 30 menit selama aktivitas.
    • Apabila tes glukosa Anda menunjukkan hasil:
  • <100 mg/dL: maka Anda beresiko hipoglikemia ( yaitu glukosa terlalu rendah di bawah 60 mg/dL) . Segera makan cemilan karbohidrat misalnya buah / biskuit / minuman berkalori
  • 100 – 250 mg/dL: maka Anda aman untuk beraktivitas fisik
  • >250 mg/dL: maka Anda harus mewaspadai komplikasi ketoasidosis, konsultasikan hal ini ke dokter Anda, apakah Anda harus berhenti berolah raga atau masih boleh sedikit berolah raga.
  • >300 mg/dL: Menunda aktivitas fisik/ olah raga Anda karena resiko tinggi ketoasidosis.
    • Bagi Anda yang berisiko hipoglikemia (misalnya diabetisi yang menggunakan terapi insulin atau obat diabetes oral / tablet dengan efek samping hipoglikemia ) maka pastikan alat SMGD Anda memenuhi akurasi standar internasional ISO 15197:2013 (standar akurasi untuk alat monitoring gula darah, dengan batas maksimum penyimpangan hasil tes ± 15% dibandingkan alat besar di laboratorium).

Jangan sampai alat SMGD Anda gagal mendeteksi hipoglikemia.

  • Untuk mudah dibawa dan mudah dipakai selama beraktivitas, pilihlah alat SMGD yang smart & simple yaitu yang siap pakai (sudah di-setting waktunya), siap dibaca (memori tidak hilang walaupun baterai habis), dan siap dukungan edukasi  yaitu bila ada kesulitan (trouble) tinggal telpon ke hotline edukasi diabetes 4 sehat 5 teratur , bebas pulsa, 0-800-111-222-999 atau sms 0813-10-222-999.
  • Ubah komposisi diet dengan membatasi santan dan nasi/ karbohidrat.
    • Tingkatkan makanan penurun trigliserida seperti ikan, kedelai, kacang-kacangan. Alat SMGD yang smart akan membantu Anda menunjukkan target pengendalian diabetes. Salah satunya adalah data glukosa rata-rata selama 90 hari yang mencerminkan kadar A1C Anda. Jika data glukosa rata-rata selama 90 hari berkisar antara 150 – 160 mg/dL, maka hal ini menunjukkan kadar A1C Anda sudah memenuhi target maksimal 7 %.
  • Tentang alat Swa-Monitoring Glukosa Darah
    • Salah satu alat SMGD yang smart and simple adalah Accu-Chek Active®.
    • Hasil monitoring gula darah dari alat Accu-Chek Active® tersebut dapat dipindahkan ke elektronik logbook yang terdapat di website Accu-Chek Connect (www.accu-chekconnect.com).  Dengan melakukan hal ini maka grafiknya akan lebih mudah diinterpretasikan, baik oleh Anda maupun dokter Anda.  
    • Perlu diingat bahwa proses pengendalian diabetes dan penggunaan SMGD Anda memerlukan edukasi dari dokter edukator diabetes atau perawat edukator diabetes Anda.

DAFTAR PUSTAKA:

  1. Alberti S. G., et al: The IDF Consensus Worldwide Definition of the Metabolic Syndrome. IDF (International Diabetes Federation), 2006.
  2. Eckel R. H., et al: The Metabolic Syndrome. Lancet, 2005.
  3. Nutrition Therapy for High Triglyceride Levels.  American Dietetic Association, 2014. 

Leave a Reply

%d bloggers like this: