06Jan, 2015

3 Hal Penting dalam Menangani Krisis Perusahaan

gabinete-de-crisis-440×250

By: Amanda Putri

gabinete-de-crisis-440x250Krisis merupakan suatu kejadian yang dapat mengancam citra dan reputasi perusahaan. Kejadian ini dapat disebabkan oleh banyak hal yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan seperti Pertamina misalnya, yang pada bulan Oktober lalu mengalami kebocoran pipa di wilayah Tasik Malaya saat hendak mendistribusikan BBM jenis solar di kabupaten setempat. Kejadian itu membuat warga resah karena solar tersebut mencemari air sungai, sumur, dan kolam ikan sehingga warga kekurangan asupan air bersih sehari-hari.
Kejadian ini tentunya berdampak buruk terhadap reputasi Pertamina. Banyak yang mengaitkan kejadian ini dengan kasus kebocoran pipa Pertamina yang juga terjadi tahun lalu di Kecamatan Cineam yang menelan korban jiwa. Menghadapi hal ini, Pertamina harus bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi krisis. Jika Pertamina terlambat sedikit saja, kasus ini bahkan dapat memperburuk keadaan dan citra perusahaan. Kejadian ini hanyalah satu dari sekian banyak contoh krisis yang menimbulkan keresahan di lingkungan sekitar. Dalam hal ini, konsultan PR sangatlah berperan penting dalam proses ‘pemulihan’ citra melalui berbagai strategi komunikasi yang harus dilakukan dalam waktu yang singkat dan cepat.
Setiap perusahaan pasti pernah mengalami fase krisis, baik dalam skala kecil ataupun besar. Namun, kesiapan perusahan lah yang sangat menentukkan langkah selanjutnya yang dapat mengembalikan citra perusahaan atau bahkan menjatuhkannya lebih dalam. Setiap perusahaan pun seharusnya sudah memiliki Crisis Manual yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam menangani krisis. Masalahnya, perusahaan seringkali tidak memperhatikan apa yang ada di dalam manual tersebut sehingga pada saat krisis datang, mereka cenderung tidak siap.

Terdapat 3 hal yang penting diperhatikan dalam menangani krisis:

• Segera bentuk Crisis Center dan Media Center
Crisis Center biasanya dibentuk oleh PR Agency atau PR in house yang bekerja di perusahaan yang terkena krisis. Crisis Center berhubungan langsung dengan berbagai hal-hal yang mungkin dibutuhkan untuk penanganan krisis yang bersifat umum. Sedangkan Media Center berhubungan langsung dengan media untuk memantau berita dan menjadi perantara untuk berbagai pertanyaan yang mungkin muncul dari media. Ingatlah jangan sampai memilih spokesperson yang tidak tepat, karena jika sampai salah menyampaikan pesan, hal ini dapat berakibat fatal bagi perusahaan.

• Isolasi krisis secepatnya
Seperti layaknya seseorang yang sedang sakit menular, krisis harus segera di isolasi. Yang dimaksud disini adalah sebisa mungkin meminimalisir munculnya pemberitaan negatif mengenai suatu perusahaan yang terkena krisis. ‘Bombardir’ media dengan berita-berita positif mengenai perusahaan tersebut untuk mengalihkan isu-isu yang sedang beredar. Hal ini dilakukan agar opini publik yang negatif tidak akan terbentuk lebih mendalam lagi.

• Jangan beriklan
Iklan bukanlah sarana yang tepat untuk menangani krisis karena kepercayaan khalayak tidak dapat ditemukan didalamnya. Iklan merupakan alat untuk menimbulkan kesadaran masyarakat akan sesuatu hal, namun, iklan dibuat dengan tujuan komersial yang pesannya disampaikan oleh masing-masing perusahaan. Dalam menangani krisis, pendekatan PR lebih sesuai untuk diterapkan karena pada dasarnya, PR adalah suatu cara untuk membentuk persepsi dan opini publik. Pesan yang disampaikan PR tentunya akan berasal dari orang lain sebagai pihak ketiga yang netral. Inilah mengapa PR lebih cocok digunakan pada saat krisis dibandingkan dengan iklan.
Dalam menangani krisis, keputusan harus dilakukan dengan cepat sebelum isu-isu negatif lainnya semakin bertambah dan meluas. Selain itu, media harus mengetahui industri yang diberitakannya dengan baik agar berita yang ditulis nantinya tidak salah dari segi konten. Penelitian dan riset mengenai penyebab terjadinya krisis juga menjadi hal penting yang harus dilakukan sebagai bahan acuan sebelum mengambil tindakan.

 

sumber gambar : http://www.lexington.es/blog/wp-content/uploads/2014/11/gabinete-de-crisis-440×250.jpg

Leave a Reply

%d bloggers like this: