03Dec, 2013

Bagaimanakah Corporate Communications di Masa Depan?

Oleh: Oscar Prajnaphalla dan Putri Rizky Pramadhani

digital-report

Perkembangan teknologi yang begitu pesat belakangan ini telah mengubah praktik corporate communications di seluruh dunia. Komunikasi melalui internet telah menjadi hal yang umum dan mulai menggeser kanal-kanal komunikasi tradisional. Lalu, bagaimana dengan masa depan? Kita dapat memprediksi bahwa di masa depan, semakin banyak orang akan mendapat akses untuk menggunakan internet. Bukan hanya itu saja, koneksi internet juga akan semakin cepat dan piranti mobile akan menjadi alat komunikasi utama. Membanjirnya konten digital diprediksi akan membuat konsumen semakin selektif dalam melakukan kurasi. Hanya konten menarik yang akan mendapat perhatian dan tantangan utama praktisi corporate communications di masa depan ialah menciptakan dan menyebarkan konten yang mampu menarik perhatian khalayak sasar. 

Di masa kini, perkembangan komunikasi pemasaran terpadu serta munculnya media sosial telah membuat batas-batas antar disiplin ilmu komunikasi menjadi semakin kabur. Para pemasar kini cenderung membagi strategi komunikasi pemasaran menjadi 3 kanal, yakni: paid media, earned media, dan owned media. Saat ini fokus para pemasar masih pada paid media dan earned media. Namun di masa depan, akan terjadi pergeseran besar-besaran ke arah owned media. Owned media alias media yang dimiliki sendiri oleh perusahaan akan memiliki potensi paling besar untuk berkembang seiring dengan tren perkembangan yang telah kita bahas di paragraf satu. Website, konten blog, video, foto-foto, serta social media adalah sejumlah fitur dari owned media yang dapat dimanfaatkan. Tantangan para praktisi corporatecommunications di masa depan adalah mengupayakan strategi owned media secara maksimal agar berhasil mendapat perhatian di tengah-tengah perang konten yang akan terjadi.

Korporasi yang belum membangun eksistensinya di dunia maya pada saat ini bisa dikatakan sudah mulai tertinggal dan akan makin tertinggal di masa depan. Korporasi yang telah menggunakan strategi owned media akan melakukan hal sebagai berikut:

  • Memiliki website yang Search Engine Optimization (SEO)friendly sehingga mudah dinavigasi.
  • Konten website diperbaharui setiap hari lewat blog dan berita.
  • Konten website adalah 100% orisinal, bukan menyalin utuh dari sumber lain.
  • Seluruh konten website dilengkapi dengan tombol berbagi (share button) yang memudahkan pengunjung untuk berbagi di akun media sosial milik mereka.
  • Website dapat diakses oleh piranti mobile tanpa masalah navigasi.
  • Memiliki kanal-kanal media sosial yang aktif dan diperbaharui setiap hari.
  • Menghasilkan konten-konten orisinal yang disebarkan melalui media sosial dalam bentuk foto, video, gambar, suara, atau tulisan.
  • Berinteraksi secara aktif dengan konsumen melalui komentar blog, media sosial, forum, atau chat platform.

digital-sign-networksNah, mengingat popularitas media digital yang kian meroket, penggunaan media sosial secara tepat pun harus mendapat porsi perhatian yang signifikan. Sangat penting memanfaatkan kanal-kanal di media sosial dengan strategis demi perolehan citra dan reputasi perusahaan yang baik. Ingat, melalui media sosial, kini kita pun dapat menerbitkan konten sendiri dan mengembangkan jaringan. Setiap perusahaan adalah juga perusahaan media yang mampu menampilkan informasi untuk diakses langsung oleh para publik melalui berbagai kanal sosial milik sendiri seperti website, Facebook, Twitter, YouTube dan lainnya.

Tetapi, bagaimana membuat publik tertarik untuk mengunjungi kanal milik kita dan menggali informasi di sana? Ini tentu bukan persoalan mudah. Sebagai praktisi corporate communications, ciptakanlah konten yang menarik, menghibur, mengedukasi, dan memberikan solusi bagi publik dari perusahaan kita. Tak perlu melulu berjualan. Terapkan strategi brand journalism. Yaitu, membangun cerita layaknya seorang jurnalis, menciptakan percakapan di media sosial, serta membuat keterlibatan dengan publik dari aktivitas tersebut. Konten yang menarik akan menghasilkan followers dan subscribers yang setia mengkonsumsi konten yang dihasilkan oleh kanal media sosial kita. 

Selain itu, sebagaimana yang telah dibahas di beberapa paragraf sebelumnya, penting pula untuk selalu mencantumkan share button dan kolom komentar. Buatlah juga kalender editorial dan penyesuaian konten untuk kanal-kanal media sosial yang berbeda. Terakhir, jangan lupa untuk memonitor dan merespon seluruh percakapan mengenai merek atau perusahaan kita di dunia maya.

Salah satu contoh perusahaan yang telah berhasil mentransformasi diri menjadi perusahaan yang siap bersaing di masa depan ialah Burberry sebagaimana bisa dilihat dalam video di sini. Sebelumnya Burberry adalah sebuah perusahaan mode tua dengan penghasilan yang terus menurun. CEO Angela Ahrendts lalu menjadikan komunikasi digital sebagai strategi penjualan utama perusahaan dan berujung pada pendapatan yang akhirnya terus meroket beberapa tahun terakhir. Sebagaimana bisa dilihat pada video tersebut, Burberry menggunakanonline store, Facebook, Twitter, Youtube, digital live streaming, dan beragam fitur lainnya untuk tetap berinteraksi dengan konsumen mereka. “Di manapun konsumen berada, ketika mereka mengatakan sesuatu mengenai merek Burberry, kami harus ada mendengarnya,” kata Angela. 

Untuk siap di masa depan, perusahaan kita harus siap menjadi yang terdepan dalam daftar perusahaan yang diminati dan dicintai oleh para publik. Sebagai praktisi corporate communications, Anda pun juga siap, kan? Hubungi kami jika Anda membutuhkan dukungan kami di nbd@fortunepr.com.

Pictures source: http://www.blacksunplc.com/corporate/resources/1035/digital-report.jpg, http://www.massmarketing.ca/wp-content/uploads/2013/06/digital-sign-networks.jpg

Leave a Reply

%d bloggers like this: