18Sep, 2015

Vanaya Institute Gelar Indonesia World Game 2015 : Kontribusi coaching dalam mempersiapkan Indonesia hadapi MEA

(Di kiri) Ismet Komarudin, EPC sebagai Vice President Human Capital Empowerment PT. Rekayasa Industri (Di tengah) Lyra Puspita, PCC sebagai Founder, President & Master Coach Vananya Insti
(Di kiri) Ismet Komarudin, EPC sebagai Vice President Human Capital Empowerment PT. Rekayasa Industri (Di tengah) Lyra Puspita, PCC sebagai Founder, President & Master Coach Vananya Institute

(Di kiri) Ismet Komarudin, EPC sebagai Vice President Human Capital Empowerment PT. Rekayasa Industri (Di tengah) Lyra Puspita, PCC sebagai Founder, President & Master Coach Vananya Institute

Jakarta, 17 September  2015 – Akhir tahun 2015, Indonesia harus bersiap dengan dimulainya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Bukan hanya pemerintah Indonesia, tetapi pengusaha, tenaga ahli, dan korporasi juga harus menyiapkan strategi menghadapi terbukanya pasar bebas dan persaingan langsung dengan tenaga kerja, korporasi dan produk negara Asean lainnya. Turut memberikan kontribusinya dalam memberdayakan tenaga ahli dan korporasi Indonesia untuk menghadapi MEA, Vanaya Institute menyelenggarakan Indonesia World Game 2015 hari ini di IPMI International Business School Jakarta, dimana dalam acara ini, akan ditunjukan dampak coaching dalam mengembangkan dan memberdayakan SDM untuk menghadapi persaingan di 2016 mendatang.

Acara ini merupakan sebuah gerakan global untuk mempercepat pengembangan SDM dan menciptakan perubahan yang positif melalui coaching, mempertemukan mereka yang telah mempraktekkan metode coaching dalam bidang professional masing-masing dan berhasil menerapkannya sehingga memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai bidang. Setiap coach yang terlibat dalam acara ini –disebut world game player– akan didorong untuk menunjukkan inisiatif baru yang telah dielaborasikan dengan metode coaching.

“Ketakutan terbesar dalam hadapi MEA adalah kemampuan SDM Indonesia bersaing dengan tenaga kerja asing. Padahal Indonesia punya kemampuan itu, hanya kepercayaan bahwa kita punya daya saing perlu dibangun dan ditularkan dalam tubuh korporasi. Dengan coaching, kita mampu mengakselerasi pengembangan manusia dari berbagai sisi, dan menemukan kemampuan yang selama ini tidak kita sadari sehingga cukup menjadi modal menghadapi MEA” kata Lyra Puspa, Founder dari Vanaya Institute.

Indonesia World Game 2015 merupakan bagian dari World Game yang akan diselenggarakan pada April 2016 mendatang di Bali. Dinamakan World Game oleh Marylin Atkinson sebagai Founder dari Erickson Coaching International, acara ini bertujuan  melakukan perubahan yang positif pada bidang  pendidikan, kesehatan, kehidupan, dan bisnis, dilakukan dengan fun like a games (menyenangkan seperti bermain) yang telah dan akan dilaksanakan di 50 negara lainnya.

Visi dari World Game adalah membangun keterhubungan dan kesatuan global (global connectedness and unity) dari para Coach dan Leader di seluruh dunia untuk berlomba-lomba mengakselerasi pengembangan sumber daya manusia dan menciptakan perubahan dunia menjadi lebih baik melalui coaching. “Hari ini adalah penyelanggaraan khusus di Indonesia, melihat kebutuhan pengembangan SDM sangat diperlukan, terutama menjelang MEA yang tak dapat diundur“ tambah Lyra.

7 World Game Players yang mempresentasikan bagaimana coaching mampu merubah seseorang dan memberikan dampak, antara lain :

  1. Indrawan Nugroho, CCP – Pemberdayaan Jenius Lokal
  2. Indira Abidin, EPC – Lavender Ribbon Cancer Support
  3. Irzan Nurman, CCP – Bike To Work
  4. Tjia Irawan, CCP – Gameboard Detak Impian
  5. Lita Mucharom, CCP – Pemberdayaan Komunitas UKM
  6. Margetty Herwin, CCP – Gameboard Jack’s Millionaire
  7. Lucy Kusman, CCP – Resourceful Parenting Indonesia

Dan para speaker dan topik yang dibawakan dalam acara ini, antara lain:

  1. Hasnul Suhaimi, CCP – Senior Partner at IPMI Research Consulting, Mantan CEO PT. XL Axiata, Tbk – membawakan topik “Coaching for Effective Change Management
  2. Lyra Puspa, PCC – Founder & President Vanaya Institute, Erickson Faculty of South East Asia – membawakan topik “Coaching Impact for Executives and the Tipping Point of World Game
  3. Ismet Komarudin, EPC – VP Human Capital Empowerment PT. Rekayasa Industri – membawakan topik “Building Successful Coaching Culture in Corporation
  4. Chairunnisa, Sp.BM, EPC – Maxillofacial Surgery Expert & Breakthrough Coach – membawakan topik “Coaching to Create Conscious Wellness

Coaching merupakan metode yang baru ditemukan pada era 1990an dikenal di dunia. Apa yang membuat metode ini berbeda dengan yang selama ini dikenal seperti training dan mentorship? Coaching adalah sebuah proses pembangunan diri yang sangat unik, di mana coach akan membantu coachee membangun orientasi pada masa depan, dan diberdayakan untuk menciptakan sendiri solusi-solusinya.  Potensi dalam diri seseorang dapat tergali dengan coaching dan teknik ini dapat dilakukan untuk berbagai aspek seperti kepemimpinan, pendidikan, bisnis, wealth, olahraga dan kesehatan, humas, ekonomi kreatif, dan berbagai bidang lainnya.

Foto Panitia Vanaya Institute Tentang Coachnesia

Coachnesia adalah forum komunitas coach dari alumni program sertifikasi coaching tingkat internasional ICF – ACTP (International Coach Federation – Accredited Coach Training Program) The Art & Science of Coaching, kerjasama antara Vanaya Institute, Business & Wealth Coaching, dengan Erickson Coaching International, yang berpusat di Vancouver, Kanada.

Komunitas ini memiliki visi “manusia Indonesia yang lebih berdaya” dan misi “membangun budaya, profesi dan penerapan “Erickson Solution-Focused Coaching di Indonesia” melalui berbagai cara, antara lain mendidik masyarakat Indonesia tentang coaching, meningkatkan kualitas coach yang ada di Indonesia sesuai standar coach global dari International Coach Federation (ICF) dan menggelar kegiatan social non-profit seperti ICM  2014 ini.

Keterangan lebih lanjut dapat dilihat di website: www.coachnesia.com.

 

Leave a Reply

%d bloggers like this: