28Feb, 2013

Dyandra Media International Siap Menjadi yang Terdepan dalam Industri MICE di Kawasan Asia Tenggara

Logo_Dyandra_Media_InternationalJakarta, 12 Februari 2013 – Pertumbuhan perekonomian suatu negara secara langsung maupun tidak langsung ikut memicu perkembangan industri Consumer Goods, dimana hal itu terjadi juga di Indonesia, salah satu negara terluas di dunia dengan jumlah populasi penduduk mencapai lebih dari 200 juta jiwa. Hal itu sontak ikut mempengaruhi kemajuan beragam industri di negara kepulauan ini, termasuk salah satunya adalah industri Meeting, Convention, Incentives, and Exhibition (MICE). Walau begitu, menurut Gary Grimmer, pemilik perusahaan konsultan pengembangan MICE, Gaining Edge, geliat industri MICE Indonesia adalah yang paling rendah diantara negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya, meskipun beliau juga meyakini negara berlambang Burung Garuda ini menyimpan potensi menjadi raksasa MICE di kawasan Asia Tenggara . Jauh sebelum Gary Grimmer mengemukakan pandangannya soal kemampuan Indonesia dalam industri MICE, PT Dyandra Media International (DMI), holding company yang mengelola berbagai bidang usaha Dyandra grup yang bergerak di bidang industri MICE telah mencium potensi Indonesia untuk berkembang dalam industri MICE. Karena itulah, DMI berani merancang visi yang luar biasa, yaitu menjadi perusahaan penyedia jasa dan solusi event terbesar di kawasan Asia Tenggara, yang tentunya memiliki tujuan menggali dan mendorong perkembangan industri MICE di tanah air dalam tingkatan yang lebih baik. “Pastinya kami selalu ingin menjadi yang terbesar dalam industri MICE ini,” ujar Lilik Oetama, Presiden Direktur PT Dyandra Media International.

DMI mengusung optimisme tinggi dalam mewujudkan visinya menjadi perusahaan terbaik di industri MICE di kawasan Asia Tenggara, karena menurut Lilik Oetama, cerahnya prospek pertumbuhan perekonomian Indonesia telah membuat situasi bisnis di negara ini kondusif, dimana hal tersebut akan mendukung kinerja perusahaan dalam menekuni industri MICE. “Saya merasa dengan meningkatnya kondisi perekonomian di Indonesia secara umum, dapat dipastikan hal ini akan berpengaruh pada bisnis-bisnis pendukungnya yang juga akan membaik,” tuturnya.

Napak Tilas PT Dyandra Media International di Industri MICE

PT Dyandra Media International (DMI) adalah sebuah perusahaan induk yang menaungi 35 anak perusahaan strategis, dengan pengalaman selama hampir dua dasawarsa berkecimpung di industri MICE serta menguasai 80 persen pangsa pasar MICE di Indonesia. Siapa sangka, pada awal mulanya yakni di tahun 1994 DMI hanya terdiri dari satu perusahaan, yaitu Dyandra Promosindo, yang bergerak di satu bidang saja, yakni Exhibition Organizer. “Seiring berjalannya waktu perusahaan tersebut berhasil berkembang, dari yang awalnya hanya satu perusahaan bertambah menjadi beberapa perusahaan dimana masing-masing perusahaan itu berkembang sehingga berhasil memiliki anak perusahaan. Walau begitu lingkup semua perusahaannya masih terbatas di bidang event saja,” papar Danny Budiharto, Direktur Operasional PT Dyandra Media International.

DMI kini berhasil berkembang pesat seiring kemajuan prospek industri MICE Indonesia dari tahun ke tahun. Dengan memiliki beberapa anak perusahaan yang terintegrasi dalam empat pilar bisnis utama, DMI berfokus menggeluti bisnis MICE dengan mengandalkan pilar-pilar bisnis utama tersebut yaitu Professional Exhibition/ Event Organizer (PEO) & Professional Convention Organizer (PCO), Exhibition & Event Support, Convention & Exhibition Hall, serta Hotel Industry. Masing-masing pilar bisnis tersebut dikelola oleh perusahaan sub-holding yang saling terintegrasi, sehingga DMI mampu menghasilkan one stop solution bagi kebutuhan industri MICE di dalam negeri. Sinergi dari keempat pilar bisnis inilah yang berhasil menciptakan dasar integrasi yang kokoh guna ekspansi bisnis MICE dan bisnis jaringan hotel lokal di Indonesia yang merupakan kunci untuk pertumbuhan masa depan PT Dyandra Media International (DMI) secara berkelanjutan. “Kami ingin menjadi sebuah perusahaan yang lengkap dan komprehensif, sehingga mampu menangani semua bidang yang terangkum dalam industri MICE,” tambah Danny.

PT Dyandra Promosindo Pilar Bisnis dari PT Dyandra Media International

PT Dyandra Promosindo adalah perusahaan yang identik dengan citra DMI sebagai pelaku usaha di bidang industri MICE yang menjalankan pilar bisnis di bidang Professional Exhibition/Event Organizer (PEO) & Professional Convention Organizer (PCO). Dyandra Promosindo memiliki tujuh anak perusahaan yaitu Kerabat Dyan Utama (Radyatama), PT Debindo Mitra Dyantama (DMD), PT Debindo Mitra Tama (DMT), PT Dyandra Communication, PT Visicita Imaji Semesta (Visicomm), PT Fasen Creative Quality (Quad Event Management), serta Dyandra Amaradana (Dyandra Entertainment). Setiap anak perusahaan memiliki segmentasi pasar di bidangnya masing-masing, sehingga hal itu menciptakan trademark yang membedakan usaha/kegiatan antara anak perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dijelaskan Danny dengan mengatakan, “Setiap anak perusahaan memiliki spesialisasi tersendiri, contohnya Dyandra Promosindo sudah memiliki trademark yang dikenal luas sebagai penyelenggara pameran otomotif dan IT. Unit usaha lainnya dalam grup tidak akan membuat pameran seperti Dyandra Promosindo, karena itu bukan trademark dan lingkup pasar usaha mereka, di industri MICE ini,” tuturnya.

Dyamall Graha Utama Pilar Bisnis dari PT Dyandra Media International

Untuk bisa menggelar event ataupun exhibition dengan sempurna dibutuhkan bantuan infrastruktur dan sarana berkualitas. Dalam grup DMI, hal ini sudah menjadi bagian usaha dari PT Dyamall Graha Utama (DGU), yang bergerak di bidang event/exhibition support. DGU memiliki dua anak perusahaan, yang pertama adalah PT Samudra Dyan Praga, pionir pengembang jasa konstruksi pameran profesional di Indonesia. PT. Samudra Dyan Praga merupakan satu-satunya perusahaan supporting event di Indonesia yang sejak tahun 1994 sudah menjadi anggota resmi Octanorm Supporting Partner Internasional (OSPI) yaitu sebuah jaringan ternama kelompok perusahaan-perusahaan supporting event yang tersebar di 55 negara. Samudra sebagai perusahaan yang telah mengantongi sertifikat ISO 9008 juga merupakan satu-satunya perusahaan konstruksi pameran di Indonesia yang memiliki RÖDER Tent Systems; teknologi tenda dari Jerman dengan berbagai keunggulan salah satunya adalah tingkat keamanan tinggi. Selain itu investasi Samudra lainnya adalah The Arcum, sebuah tenda dome besar berukuran 30 x 70 meter yang diproduksi oleh Losberger. Tenda ini terbuat dari bahan serat berlapis yang mampu menahan terpaan angin hingga 120 knots dan tahan api. Anak perusahaan DGU yang kedua adalah PT Sinar Dyandra Abadi, perusahaan penyewaan peralatan event seperti pencahayaan, visual efek dan rigging-stage yang bersertifikasi Internasional. Saat ini, PT Sinar Dyandra Abadi sedang mengembangkan software khusus dengan teknologi tinggi guna menciptakan peralatan supporting event yang semakin spektakuler. Hal ini dilakukan tak hanya untuk memberikan jaminan kinerja tetapi juga kualitas terbaik bagi kepentingan dan kepuasan klien dalam kontribusinya terhadap kebutuhan infrastruktur seperti konstruksi booth, sound system, lighting, tents, floors, multimedia hingga maintenance.

PT Nusa Dua Indonesia Pilar Bisnis dari PT Dyandra Media International

Peran convention & exhibition hall dalam mendukung kesuksesan penyelenggaraan sebuah pameran atau conference adalah hal yang sangat penting. PT Dyandra Media International (DMI) selaku holding company menyadari betul akan hal ini hingga akhirnya memutuskan untuk membentuk PT Nusa Dua Indonesia (NDI) yang merupakan salah satu pilar bisnis utama dari DMI untuk bergerak di bidang convention & exhibition Hall. “Hubungan event sangat dekat dengan hall, baik itu exhibition, convention maupun konser musik. Hal ini dikarenakan kebutuhan event terhadap venue yang merupakan raw material bisnis event. Inilah yang menjadi dasar bagi kami untuk masuk ke industri convention & exhibition hall,” terang Danny.

NDI memilih kota Surabaya sebagai tempat membangun convention centre perdananya, yakni Gramedia Expo. Mulai beroperasi pada tahun 2008, convention centre yang berlokasi di jalan Basuki Rahmat, Surabaya ini memiliki ruang pameran dan convention hall dengan luas lebih dari 4.000 m2. NDI juga membangun dan mengelola Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), sebuah venue dengan reputasi internasional. Venue yang berdiri diatas lahan seluas 70.000 m2, dengan convention hall seluas 5.000 m2 telah berpengalaman menyelenggarakan beragam conference bertaraf International, salah satu diantaranya adalah ASEAN Summit ke 19 yang dihelat pada bulan November 2011. Conference tersebut dihadiri oleh 18 kepala negara ASEAN termasuk Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. BNDCC kini tengah mengerjakan pembangunan tahap dua yang direncanakan selesai pada bulan Maret tahun ini. Pada pembangunan tahap dua, BNDCC akan dilengkapi dengan Hotel Amaris, brand properti hotel yang jaringannya tengah dikembangkan oleh PT Graha Multi Utama, yang juga yang berada dibawah holding company PT Dyandra Media International (DMI). Selain Bali, NDI membuat sebuah terobosan baru dalam menjawab kebutuhan convention & exhibition hall di kota Medan dengan membangun Medan International Convention Centre (MICC) yang terintegrasi dengan hotel berbintang 4, Santika Dyandra Premiere Hotel. Berlokasi di pusat kota, Jl. Kapten Maulana Lubis, Medan, MICC berdiri diatas lahan seluas 4.000 m2 dan memiliki convention hall seluas 3.000 m2 dengan kapasitas 5.000 pengunjung.

NDI kini tengah memulai proyek prestisius dengan membangun 2 buah convention centre berskala internasional yang berlokasi di Serpong-Tangerang, Jawa Barat dan Makassar, Sulawesi Selatan. Untuk proyek di Serpong, NDI membangun Indonesia International Expo (IIExpo), yang berdiri di atas lahan seluas 25 hektar dengan area convention & exhibition hall mencapai 150.000 m2, dan berkapasitas 200.000 orang serta terintegrasi dengan hotel berbintang 3 dan 4, sehingga memudahkan akomodasi para peserta exhibition atau conference. Proyek IIExpo ini akan menjadi gedung convention & exhibition hall terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Proyek prestisius NDI lainnya adalah Santika Dyandra Makassar, yang merupakan integrasi hotel serta convention & exhibition hall terbesar di Indonesia Timur. Proyek pembangunan Santika Dyandra Makassar berdiri di atas lahan seluas 3 hektar, dengan luas bangunan mencapai 65.000 m2, dan mengambil tempat di dalam lingkup kawasan bisnis global dan pariwisata terpadu Tanjung Bunga, Makassar.

PT Graha Multi Utama Pilar Bisnis dari PT Dyandra Media International

Demi memantapkan kebutuhan integrasi yang menyokong perkembangan perusahaan di dalam industri MICE, maka DMI juga terjun ke dalam industri hotel dengan membentuk PT Graha Multi Utama (GMU) sebagai pilar bisnis dan berperan sebagai company owner dari hotel-hotel milik DMI yang berada di seluruh Indonesia. Hotel itu dibangun sesuai dengan spesifikasi kebutuhan, market dan tingkatan level masing-masing hotel. Untuk bintang 2 maka brand hotel yang digunakan adalah Hotel Amaris, sedangkan untuk bintang 3 brand hotel yang digunakan adalah Hotel Santika. Khusus untuk bintang 4 brand hotel yang digunakan adalah Santika Premiere dan Santika Premiere Dyandra, satu-satunya hotel di Indonesia yang terintegrasi dengan convention hall. “Kita lagi berfokus dengan pembangunan Hotel, dimana target kita hingga 3 tahun kedepan yaitu akan memiliki 21 hotel dengan menggunakan brand Hotel Santika dan Hotel Amaris,” ungkap Danny.

Dalam portfolio GMU, tercatat ada 6 hotel milik GMU yang telah beroperasi, sementara 5 hotel lainnya akan selesai dirampungkan tahun ini, dan 10 hotel lainnya akan dibuka pada tahun 2014. GMU menargetkan untuk lima tahun ke depan akan dapat mengoperasikan 50 hotel dengan 6.000 kamar, yang berkonsep jaringan hotel dengan tingkat penyebaran merata di semua ibukota provinsi bahkan hingga ke tingkat kabupaten di Indonesia.

 

Tentang PT Dyandra Media International (DMI)

PT Dyandra Media International (DMI) merupakan perusahaan induk (holding company) yang mengelola berbagai bidang usaha Dyandra grup yang bergerak di bidang industri MICE. Perusahaan ini pada awalnya bernama PT Dyandra Promosindo. Seiring dengan berjalannya waktu, Dengan visi menjadi sebuah perusahaan jasa terintegrasi dan penyelenggara event terbesar di Indonesia, DMI melalui salah satu anak perusahaannya Dyandra Promosindo, telah sukses menyelenggarakan lebih dari 500 pameran, beberapa diantaranya adalah pameran berstandar internasional seperti Indonesia International Motor Show (IIMS) dan Indonesia International Communication Conference & Expo (ICC).

Dengan misi menjadi mitra bisnis handal yang selalu memberikan hasil mengesankan serta mengusung profesionalisme dalam setiap bisnisnya, saat ini DMI merupakan pemimpin pasar dalam industri MICE Indonesia yang menguasai 80 persen pangsa pasar MICE Indonesia. DMI memiliki 4 pilar bisnis utama yaitu PT Dyandra Promosindo (DP), PT Dyamall Graha Utama (DGU), PT Nusa Dua Indonesia (NDI), dan PT Graha Multi Utama (GMU) yang menaungi 35 anak perusahaan yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia.

Sebagai bagian dari Kompas Gramedia, yang merupakan kelompok usaha media terkemuka di Indonesia, DMI telah mengembangkan 4 pilar bisnis;

(1) Professional Exhibition/ Event Organizer (PEO), Professional Convention Organizer (PCO),

(2) Exhibition & Event Support,

(3) Convention & Exhibition Hall,

(4) Hotel Industry.

Leave a Reply

%d bloggers like this: