28Jun, 2012

GTBO Tunjuk Presiden Direktur Baru

GTBOJakarta, 27 Juni 2012 – PT Garda Tujuh Buana (GTBO) Tbk – perusahaan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode “GTBO” menunjuk Mr Shael Oswal sebagai Presiden Direktur yang baru, menggantikan Mr Lalit Kumar Paul. Dalam siaran persnya hari ini, Mr Shael Oswal menyatakan rasa terima kasihnya kepada jajaran manajemen GTB yang telah mempercayakan posisi eksekutif tersebut. “Target saya adalah meningkatkan keuntungan dan arus kas perusahaan, supaya perusahaan dapat tumbuh dan berkembang jauh ke depan,” ujar Oswal.

Shael Oswal merupakan salah satu anggota keluarga Oswal dari Oswal Group salah satu konglomerasi yang pertumbuhannya paling cepat di India. Oswal Group telah melewati berbagai rintangan baik dari perubahan jaman, perubahan kebutuhan dan perubahan teknologi dan mendapatkan berbagai pencapaian terbaik. Menurut pria berumur 34 tahun ini, mentor utamanya dalam berbisnis adalah Mr Abhay Kumar Oswal – sang ayah yang juga ikon dalam sektor perindustrian India.

“Saya bangga dengan pencapaian yang telah dicapai GTBO. Prestasi ini hanya bisa didapat melalui kerja keras dan dedikasi tim, dan saya juga bangga bisa menjadi bagian dari tim ini. Tetapi, pencapaian ini hanyalah sebuah permulaan. Kepercayaan dan keteguhan dari para pemegang saham, serta loyalitas dan komitmen para pekerja telah menjadi fondasi untuk filosofi dan ideologi perusahaan kami,” ungkap Oswal dengan tersenyum.

Kinerja Perusahaan Terus Meningkat

Shael Oswal melanjutkan, pada tahun 2012 ini, GTBO menargetkan keuntungan sebesar 180 juta USD. Meningkat 9 kali lipat dibanding tahun sebelumnya, yang hanya 20 juta USD. Hingga Juni 2012, GTBO sudah memperoleh keuntungan sebesar 100 juta USD dari tambang batu bara mereka di Bunyu Kalimantan. “GTBO juga menargetkan pada tahun 2012 ini produksi batu bara mencapai 3 juta ton dan pada tahun 2013 bisa meningkat menjadi 5 juta ton.”

Dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut, GTBO telah menerapkan 2 strategi utama yaitu strategi perseroan dan strategi mikro bisnis. Strategi perseroan bertumpu pada tata kelola perusahaan yang baik yang meningkatkan proses internal perusahaan, meningkatkan kompetensi, menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan, membentuk komite audit serta menyiapkan departemen internal audit yang diisi oleh para professional dibidangnya.

Sementara, untuk strategi mikro bisnis, Oswal mengungkapkan ada beberapa hal yang akan dilakukan seperti: diversifikasi basis pelanggan, peningkatan produksi batu bara, pengurangan waktu siklus untuk proses pengisian batu bara ke dalam dump trucks daan peningkatan operasional dermaga untuk meningkatkan kapasitas dari 800 MT/jam menjadi 1000 MT/jam.

Optimisme Oswal untuk meningkatkan target penjualan didukung oleh peningkatan permintaan terhadap batu bara yang dihasilkan GTBO, karena ekonomi Asia yang terus bertumbuh terutama India dan Cina. “Asia diperkirakan akan membentuk 76% dari perdagangan global total melalui laut pada 2021 dan India dan Cina diharapkan bisa memberikan kontribusi lebih dari 50 poersen dari pertumbuhan tersebut.”

Oswal menambahkan GTBO sebagai salah satu perusahaan tambang batu bara memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kompetitornya. Keunggulan tersebut diantaranya: produksi batu bara berbiaya rendah, memiliki agen pemasaran internasional, pendirian konsesi struktur, cadangan dan sumber daya batubara yang belum dimanfaatkan serta tim manajemen yang berpengalaman dan tidak memiliki hutang.

Tentang Garda Tujuh Buana

Perusahaan PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTB) didirikan pada tahun 1996 dan memulai aktivitas komersialnya mulai tahun 2007. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Juli 2009. Perusahaan adalah perusahaan pertambangan yang memiliki hak pertambangan untuk menambang batubara peringkat rendah di Pulau Bunyu Kalimantan Timur. Perusahaan ini mulai menjual batubara pada kuartal kedua tahun 2011 setelah mendirikan infrastruktur yang diperlukan selama 2010. Hak penambangan batu bara diperoleh hingga tahun 2021

Leave a Reply

%d bloggers like this: