22Nov, 2012

Menggugah Kesadaran Global tentang Krisis Sanitasi

World_Toilet_Day_LogoJakarta,19 November 2012 – Krisis sanitasi yang masih dialami warga dunia saat ini sudah seharusnya menjadi kepedulian setiap orang. Oleh karena itulah, World Toilet Organization (WTO) pada 2001 yang lalu mulai mencanangkan keberadaan World Toilet Day (WTD) yang diperingati setiap 19 November. Tahun ini, untuk menangani aspek komunikasi dari kampanye global World Toilet Day 2012, WTO menggandeng Fortune PR, salah satu perusahaan konsultansi komunikasi terdepan di Indonesia, melalui business unit-nya Prodev (Pro Development). Dengan kepercayaan ini, Fortune PR pun merancang strategi komunikasi yang ditujukan untuk membangkitkan kesadaran global terhadap isu krisis sanitasi ini.

World Toilet Day yang diperingati setiap tanggal 19 November, bertujuan untuk mendobrak tabu dalam membicarakan toilet, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya fasilitas dan infrastruktur toilet dan sanitasi yang baik. Toilet yang baik merupakan hal yang krusial bagi kehidupan manusia, karena toilet yang baik tak hanya akan membantu mempertahankan kesehatan manusia, namun juga bisa membantu memperbaiki martabat, meningkatkan taraf hidup, dan memberdayakan masyarakat.

Krisis sanitasi memang harus dianggap sebagai salah satu isu dunia yang paling serius dan mengkhawatirkan. Menurut data UN water.org hingga kini, sekitar 2.5 milliar orang atau setara 40% penduduk dunia tak memiliki akses pada fasilitas sanitasi dan toilet yang layak. Sekitar 1,1 miliar orang terpaksa buang air besar dan buang air kecil di tempat terbuka. Air terkontaminasi yang dihasilkan dapat menyebabkan penyakit diare. Sementara itu, hampir 900 juta orang dipaksa untuk mempertaruhkan hidupnya setiap hari dengan mengonsumsi air kotor itu, karena mereka tidak memiliki pilihan lain. Kurang memadainya sanitasi dasar adalah pembunuh berantai tersembunyi yang menargetkan kalangan yang paling rentan: setiap 20 detik, seorang anak meninggal dunia karena penyakit yang diakibatkan sanitasi buruk. Jumlah ini lebih besar daripada kematian yang diakibatkan oleh AIDS, malaria dan campak jika digabungkan.

Sementara di Indonesia menurut data Kementerian Pekerjaan Umum (PU), masih ada 40 juta orang dari 241 juta penduduk Indonesia yang belum memiliki toilet yang layak dan mengakibatkan penderita diare dari tahun ke tahun berkisar antara 3,5 juta jiwa sampai 4,5 juta jiwa (data Kementerian Kesehatan).

Sebagai mitra global WTO, peran Fortune PR di dalam kampanye global ini cukup beragam. Mulai dari brand strategic communication, merevitalisasi peran situs online dan jejaring sosial WTO dan WTD, hingga hubungan media (media relations). Lebih dari itu, Fortune PR juga menginisiasi berbagai kegiatan lokal yang bekerja sama dengan berbagai lembaga di Indonesia. Fortune PR menjalin kerja sama dengan Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Bappenas, Kementerian Kesehatan, Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PPLP)

Kementerian Pekerjaan Umum, Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), Community of Sanitation Enterpreuneur of Grobogan dan komunitas independen, iPhonesia untuk menggemakan kepedulian ini. Berbagai aktivitas digelar untuk mendapatkan perhatian publik seluas-luasnya. Pada 14-17 November 2012, Fortune PR bekerja sama dengan iPhonesia menggulirkan Kontes Instagram World Toilet Day 2012 yang berhasil menjaring 222 kontestan dari seluruh Indonesia. Selanjutnya, pada 18 November 2012, bersama Pokja APML, PPLP dan ATI, Fortune PR juga hadir di sekitar Bundaran HI pada saat Car Free Day dan menarik perhatian ribuan pengunjung dengan keberadaan photo wall dan maskot WTD. Sebagai pamuncak dari Peringatan World Toilet Day 2012, pada 19 November 2012, Fortune PR bersama seluruh mitra lokal menggelar Jumpa Pers di Senayan City, sekaligus Pameran Foto Instagram World Toilet Day. Pameran Foto ini juga akan digelar di Grand Indonesia Shopping Mall pada 20 dan 21 November 2012.

Fardila Astari, Behavior Change Communication Director Prodev – Fortune PR mengatakan, “Di Indonesia sendiri krisis sanitasi masih menjadi masalah yang membutuhkan komitmen bersama dan kolaborasi untuk mendapatkan solusinya.” Pada akhirnya, dukungan masyarakat untuk WTD memang sangat penting untuk mendobrak tabu dalam membicarakan toilet, sarana sanitasi yang fundamental. “Kami senang bisa membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat Indonesia mengenai isu sanitasi dunia, termasuk di Indonesia melalui cara-cara baru yang populer dan kreatif. Kontes ini merupakan pembuktian bahwa membicarakan toilet pun bisa dijadikan ajang kreativitas yang populer dalam mendukung World Toilet Day,” ujar Fardila Astari.

Setiap orang dapat membantu dengan cara mereka sendiri, mulai dari menandatangani petisi online di http://worldtoiletday.org/petition.php untuk mendesak para pembuat keputusan, agar melihat pada isu pentingnya kebersihan sanitasi. Hal ini agar para pembuat keputusan bisa membangun toilet di tempat- tempat yang membutuhkan. Atau sesederhana memulai mengubah perilaku yang sehat dan menghargai keberadaan toilet dan sanitasi yang baik untuk semua orang.

Partisipasi setiap orang pada akhirnya akan menyelamatkan banyak hidup. Bergabunglah dengan mengunduh toolkit kampanye di www.worldtoiletday.org dan berpartisipasi di berbagai saluran jejaring sosial yang dikelola WTO dan WTD. Sebarkanlah gaung World Toilet Day dengan mem-follow twitter @worldtoiletday dan melalui tanda pagar #IGiveAShit pada 19 November 2012 ini.

 

Useful Links:

World Toilet Organization website: http://worldtoilet.org/wto/

World Toilet Day website: http://worldtoiletday.org/

World Toilet Organization Facebook: http://www.facebook.com/WTO.org

World Toilet Day Facebook: http://www.facebook.com/WTDay

World Toilet Organization Twitter: http://twitter.com/worldtoilet

World Toilet Day Twitter: http://twitter.com/worldtoiletday

World Toilet Organization YouTube: http://www.youtube.com/OfficialWTO

World Toilet Day YouTube: http://www.youtube.com/officialWTD

 

TENTANG WORLD TOILET ORGANIZATION

World Toilet Organization, WTO (Organisasi Toilet Dunia) adalah organisasi nirlaba berskala global, yang mendedikasikan untuk memperbaiki kondisi toilet dan sanitasi di seluruh dunia. WTO mengerti bahwa sanitasi yang baik bukanlah semata-mata mengenai pemberian akses yang memadai. Namun juga mengembalikan martabat manusia, memberikan kenyamanan, memperbaiki taraf hidup dan menawarkan pemberdayaan, jadi orang-orang bisa memperjuangkan masa depan mereka.

WTO adalah satu dari sedikit organisasi yang fokus pada toilet. Namun sayangnya, tak seperti air, toilet tak mendapat perhatian dan sumber daya yang sama, yang diperlukan. WTO percaya bahwa melalui edukasi, pelatihan, dan membuat pasar pada sektor sanitasi, dunia bisa memberikan peluang bisnis, sanitasi dan toilet yang higienis bagi setiap orang. Kunjungilah www.worldtoiletday.org.

Leave a Reply

%d bloggers like this: