21Jun, 2011

Sriwijaya Air Menambah Armada Dengan 20 Pesawat E-jets Embraer

u7BAakNJn5Jakarta, Indonesia, 20 Juni 2011 – Sriwijaya Air, salah satu maskapai penerbangan Indonesia, telah menandatangani perjanjian yang akan didokumentasikan secara final untuk mengakuisisi 20 pesawat jet Embraer 190, dengan hak izin untuk pembelian lebih dari sepuluh pesawat. Pemesanan tersebut diumumkan hari ini di Paris Air Show ke-49. Nilai total dari perjanjian kesepakatan sesuai daftar harga adalah sebesar USD $856 juta berdasarkan kondisi ekonomi di bulan Januari, dan jika semua hak atas pembelian tersebut direalisasikan akan mencapai USD $1,28 miliar.

Paulo César de Souza e Silva, Presiden Penerbangan Komersil Embraer, menyoroti pentingnya transaksi ini. “Hal ini merupakan sumbangsih yang sangat penting bagi kemampuan Embraer 190 untuk dapat beroperasi dalam lingkungan geografis yang beragam seperti Indonesia, di mana penerbangan menjadi sarana yang semakin penting untuk menghubungkan bisnis utama dengan pusat pariwisata, dan hal ini merupakan langkah besar. Kami sangat senang Sriwijaya dapat memanfaatkan kualitas terbaik pesawat E190 untuk mencapai strateginya.”

E190 Sriwijaya Air akan dilengkapi dengan 100 kursi dalam konfigurasi single-class. Maskapai ini mengidentifikasi kebutuhan armadanya atas pesawat 100-kursi untuk menggantikan armada yang berukuran kecil , mencapai tujuan ekspansi, menambah frekuensi baru di pasar domestik, serta merintis layanan nonstop terbaru di seluruh wilayah.

CEO Sriwijaya Air, Chandra Lie, mengatakan “Kami memilih Embraer 190 karena sesuai dengan strategi kami yaitu untuk pengembangan pasar baru tanpa henti dimana hal ini menjadi tidak ekonomis apabila menggunakan pesawat yang lebih besar.Varian E190 yang sangat baik, kualitas bandar udara, dan tingkat kenyamanan yang superior memungkinkan kami untuk menambah kapasitas , seperti mengembangkan rute, sehingga dapat meningkatkan pengalaman terbang ke seluruh Indonesia bagi seluruh masyarakat. Jenis pesawat baru juga memungkinkan kita mengalocaksikan pesawat jet yang berukuran lebih besar ke rute lain, yang lebih sesuai dengan kebutuhan rute tersebut.”

Sriwijaya Air bermaksud mengoperasikan E190 dari kantor pusatnya di Jakarta Soekarno Hatta International Airport (CGK) ke kantor-kantor utama lainnya di Balikpapan, Makassar, Surabaya dan Medan. Pesawat jet ini memberikan fleksibilitas bagi Sriwijaya Air untuk beroperasi di rute antar kota dengan jarak hingga 2.300 mil laut (4.260 kilometer).

Sriwijaya Air adalah pelanggan terbaru Embraer, bergabung dengan sepuluh operator lain yang telah memilih E-Jets di kawasan Asia Pasific / China. Maskapai penerbangan di Jepang, Cina, Taiwan, dan Australia telah mengoperasikan total 90 pesawat E-Jets. Embraer memberikan dukungan dan layanan yang komprehensif bagi pelanggan di Asia Tenggara dari Changi sampai Singapura. Termasuk fasilitas berupa sebuah gudang suku cadang, simulator penerbangan yang lengkap, dan mock-up kabin untuk pelatihan pramugari.

Logo_Sriwijaya_AirTentang Sriwijaya Air

Sriwijaya Air (www.sriwijayaair.co.id) adalah salah satu maskapai penerbangan domestik terkemuka di Indonesia. Maskapai ini membawa lebih dari 600.000 penumpang per bulan dari pusatnya di Jakarta Soekarno Hatta International Airport (CGK) ke 35 destinasi nasional dan internasional. Sriwijaya Air didirikan pada November 2003. Pengoperasian armada ini mencakup 28 armada berukuran kecil dalam jaringan yang mencakup seluruh negeri, dari Banda Aceh bagian barat hingga ke Jayapura bagian timur.

embrarer_logoTentang Keluarga Embraer E-Jets

Keluarga Embraer E-Jets terdiri dari empat pesawat komersial dengan kapasitas 70-122 kursi, yang menampilkan desain teknis canggih, kinerja yang efisien, operasional yang ekonomis, tingkat emisi yang rendah dan kabin yang luas tanpa kursi tengah.

E-Jets memiliki kecepatan jelajah maksimum Mach 0,82, dapat terbang diketinggian 41.000 kaki (12.500 meter) dan memiliki rentang hingga 2.400 mil laut (4.450 kilometer). Banyaknya kesamaan antara empat jenis pesawat – Embraer 170, Embraer 175, Embraer 190, dan Embraer 195 – menghasilkan penghematan biaya operasional yang luar biasa dalam hal pelatihan awak, biaya suku cadang dan pemeliharaan. Kunci sukses lainnya dari E-Jets adalah teknologi “state-of-the-art, fly by wire”, yang meningkatkan keselamatan operasional, sekaligus mengurangi beban pekerjaan pilot dan konsumsi bahan bakar.

Desain pesawat double-bubble menyediakan kenyamanan, serta terdapat dua pintu masuk penumpang utama dan dua pintu layanan, sehingga meminimalkan waktu yang dibutuhkan pesawat dalam turn-around. E-Jets menawarkan ruang yang lebih luas bagi penumpang dalam tata letak kelas tunggal atau ganda dibandingkan pesawat lain dengan kapasitas tempat duduk yang sama. Untuk info lebih lanjut, kunjungi www.EmbraerCommercialJets.com.

E-Jets telah mencapai keberhasilan luar biasa, dengan pesanan lebih dari 1.000 yang berasal dari 60 perusahaan di 40 negara. Lebih dari 750 pesanan E-Jets telah dikirimkan dan secara kolektif telah mengakumulasi sebanyak 5 juta jam terbang dan mengangkut 200 juta penumpang di seluruh dunia. E-Jets terbukti telah membantu maskapai penerbangan dalam mengakomodir ukuran beban yang tepat sesuai dengan pesawat berukuran kecil, untuk menggantikan pesawat yang sudah tua, pesawat yang tidak efisien, dan mengembangkan pangsa pasar baru dengan biaya operasi yang lebih rendah, efisiensi yang lebih besar, dan kenyamanan penumpang yang sempurna. Untuk lebih memahami kelebihan dari pesawat ini untuk mengganti jet yang sudah lama, silahkan mengunjungi www.eforefficiency.com

Leave a Reply

%d bloggers like this: