08Apr, 2013

Strategi Mengukur Efektivitas Kampanye PR di Era Digital

Indira_Abidin_is_Speaking_about_Social_Media_Campaign_in_the_Seminar

Indira Abidin dalam Seminar Digital PR Malaysia 

Digitalisasi media telah mengubah bagaimana konsumen di seluruh dunia kini menghabiskan waktu mereka. Berdasarkan survei dari Global Web Index yang dirilis Maret 2013 lalu, rata-rata masyarakat dunia menghabiskan 57 persen dari waktu konsumsi medianya setiap hari untuk berselancar di dunia maya, unggul jauh di atas televisi (23 persen), radio (11 persen), dan media cetak (5 persen). Dari jumlah itu, hampir separuhnya (27 persen) bahkan dihabiskan di social media.

Survei juga menunjukkan bahwa ada keterkaitan menarik antara usia dan perilaku konsumsi media sehari-hari. Generasi yang lebih muda cenderung lebih digital, dengan angka konsumsi hampir mencapai 60 persen (personal computer dan mobile) pada kelompok usia 16-24 tahun. Secara kontras, angka yang sama dihabiskan oleh kelompok usia 55-64 tahun untuk mengonsumsi media-media tradisional (TV, radio, media cetak, dan konsol game).

Di Indonesia sendiri, popularitas media digital pun mulai mengalami pergerakan menuju tren online mobile. Dalam satu hari, pengguna internet Indonesia menghabiskan hampir 75 persennya untuk online melalui personal computer sementara sisanya sudah menjelajah internet melalui mobile phone!

Bagi para praktisi PR profesional, pergeseran ini tentu berdampak pada pengemasan kampanye mereka. Bagaimana mengukur keefektivitasan strategi humas di era digital, terutama social media, menjadi tantangan tersendiri bagi para praktisi humas. Managing Director PT Fortune Pramana Rancang (Fortune PR) Indira Abidin berbagi tips dalam seminar Integrated Public Relations for the Digital Age di InterContinental Kuala Lumpur, Jumat (5/4). Menyampaikan topik Mastering PR Measurement in the Digital Age, Indira menjadi satu-satunya pembicara dari perusahaan PR lokal Indonesia. Selain Indira, turut tampil sebagai pembicara dalam seminar berskala Asia-Pasifik itu adalah jajaran pimpinan dari Starwood Hotels & Resorts Worldwide Inc., BMW Group Malaysia, juga sejumlah agensi PR multinasional.

Dalam materinya, Indira menjelaskan bahwa pengukuran efektivitas kampanye kehumasan dapat dibagi ke dalam empat tahapan. Yaitu exposure, engagement, influence, dan action. Pada tahapan exposure, efektivitas kampanye PR diukur berdasarkan berapa banyak audience yang terpapar oleh konten kampanye yang diciptakan. “Pengukuran ini di antaranya dapat dilihat melalui jumlah hit atau visit pada website, follower pada Twitter, fans pada Facebook, juga view pada video di YouTube dan pada postingan di blog,” papar Indira.

Tahapan engagement mengukur lebih jauh lagi, yaitu berapa banyak tindakan yang diambil pada pesan kita. Di Twitter, misalnya, hal ini dapat dilihat dari berapa banyak retweet, link yang diklik, serta penggunaan hashtag ciptaan kita oleh follower. Pengukuran juga dapat dilihat dari jumlah link yang diklik, like, dan komentar di Facebook, serta jumlah komentar, subscriber, dan posting blog yang di-share ke media sosial.

“Tahapan influence melangkah semakin jauh lagi. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana konten kita dan keterlibatan audience mempengaruhi persepsi serta sikap audience. Apakah brand, korporat, atau individu yang kita kampanyekan dianggap positif, netral, atau justru negatif,” lanjut Indira. Di tahapan ini, indikator pengukurannya juga dapat dilihat melalui berapa banyak audience yang persepsinya berhasil diubah berkat kampanye.

Di tahapan action, aspek yang diukur sudah mencapai tataran perilaku. Misalnya, berapa banyak audience yang merekomendasikan kampanye kita pada audience lain. “Meningkatnya pembelian serta jumlah pengunjung event atau toko dapat pula menjadi indikator pada tahapan ini,” ujar Indira.

Indira adalah praktisi PR terkemuka di Indonesia dan telah diundang sebagai pembicara dalam berbagai workshop, seminar, dan konferensi baik berskala nasional maupun internasional. Sosok Indira juga dikenal sebagai aktivis media sosial melalui akun twitternya @indiraabidin.

Leave a Reply

%d bloggers like this: