23Nov, 2011

Tabungan BTN Cermat – Bidik Masyarakat Berpenghasilan Rendah

btnSemarang – Bank Tabungan Negara (BTN) sedang gencar melakukan sosialisasi program tabungan BTN Cermat dengan target nasabah berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah. “Sasaran program Tabungan BTN Cermat adalah masyarakat berpenghasilan rendah terutama yang berada di daerah atau perkampungan yang masih kesulitan akses perbankan,” kata Project Manager Tabungan BTN Cermat Fitri Novianty di Semarang, Sabtu.

Program Tabungan BTN Cermat memberikan kemudahan kepada masyarakat karena setoran paling rendah adalah Rp 10 ribu dan masyarakat bisa menabung setiap hari minimal lima ribu rupiah. “Tidak harus pergi ke kantor BTN, tetapi masyarakat dapat mengsisi rekening di Kantor Pos Indonesia terdekat dari rumah mereka,” katanya.

Sosialisasi program Tabungan BTN Cermat, katanya, dilakukan di 34 kabupaten dan kota di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah Jateng, katanya, diantaranya Salatiga, Pekalongan, Tegal, Purwokerto, Cilacap, Solo, Karanganyar, Kudus, dan Blora. Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, katanya, edukasi dan sosialisasi dilakukan di Yogyakarta, Wonosari, Wates, dan Bantul.

Ia mengatakan kader PKK menjadi mitra utama dalam sosialisasi dengan harapan mereka dapat menjadi jembatan informasi BTN kepada masyarakat bahwa BTN mengelurakan program Tabungan BTN Cermat. “Kader PKK mendapatkan bimbingan untuk kemudian menginformasikan kemabli kepada masyarakat yang lainnya,” katanya.

Upaya mengoptimalkan sosialisasi program Tabungan BTN Cermat, katanya, antara lain dengan cara lomba masak di 34 kabupaten dan kota yang menjadi tempat sosialisasi.

Sosialisasi Tabungan BTN Cermat di Salatiga, katanya, pada Senin, 14 November 2011 di halaman kantor PKK Kota Salatiga dengan peserta lomba memasak berasal dari delapan kecamatan di Kota Salatiga.

Sosialisasi Tabungan BTN Cermat pada Rabu, 16 November 2011, di Pendopo Kabupaten Kudus, Jalan Simpang Tujuh, Nomor 1 Kudus, katanya, diikuti oleh perwakilan kader PKK berasal dari 19 kecamatan di daerah itu.

Sumber: Neraca Harian Ekonomi, 21 November 2011

Leave a Reply

%d bloggers like this: